PORTALJABAR,- Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat Bedi Budiman mengapresiasi Kongres IV Persatuan Alumni GMNI yang bertema “Nasionalisme Menjawab Tantangan Zaman”.
“Karena setiap generasi memiliki tantangan zamannya tersendiri, kondisi saat ini berbeda dengan dahulu, begitupun dimasa mendatang.
ujar Bedi, usai mengikuti Pembukaan Kongres IV PA GMNI di Bandung, Senin (6/12).
Misal, tantangan dunia saat ini kita tengah menghadapi tantangan besar bernama pandemi Covid-19 dengan berbagai implikasinya, disrupsi teknologi dengan berbagai konsekuensinya dan menguatnya paham politik-identitas pasca Perang Dingin berakhir.
Namun, imbuhnya, marhaenisme yang merupakan ruh GMNI dan hasil pemikiran Bung Karno masih relevan di zaman sekarang.
“Substansi dari ajaran Bung Karno tetap relevan, karena ia memuat Nilai Dasar dari bentuk tatanan masyarakat yang adil, bebas dari eksploitasi atau penghisapan. Maka itu, kader GMNI baik yang masih mahasiswa maupun alumni dengan berprofesi dimanapun, bisa mengimplementasikan nilai-nilai tersebut di masyarakat mulai dari penguasaan konsepsi-konsepsi (pemikiran Bung Karno), pemahaman akan situasi kekinian, kecermatan dalam berstrategi, dan mental yang tangguh dan amanah,” tuturnya.
“Keterpaduan ini mutlak diperlukan, supaya tidak terjebak dalam jargon-isme,” tambah Bedi.
Bedi pun sepakat dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang dalam sambutannya mengatakan kader GMNI harus bisa menghadirkan gagasan-gagasan inovatif berkarakter Pancasila guna menghadapi tantangan di masa pandemi revolusi industri 4.0.
Pasalnya, Bung Karno pun terkenal dengan pemikirannya yang out of the box, melebihi zamannya.
“Jadi kader GMNI dituntut kecerdasan untuk mengkaji persoalan yang ada, karena Bung Karno pun pemikirannya kala itu tergolong out the box, dengan menghadirkan gagasan nasionalisme/paham kebangsaan Indonesia. Dalam skala lebih luas, bahkan bung Karno berkontribusi dalam membentuk tatanan perdamaian dunia dengan perhelatan KAA 1955 dan GNB 1961,” papar Bedi.
Apalagi, arus globalisasi sangat pesat dengan beragam teknologi yang semakin berkembang. Maka itu, kader GMNI harus berpikir visioner dan progresif yang sesuai dengan konteks zamannya
“Oleh karena itu, kita harus bisa menjalankan pemikiran-pemikiran yang dicetuskan beliau (Bung Karno) ditengah kehidupan yang jauh lebih kompleks dibanding masa lalu,” pungkasnya. (adv)