KOTA BANDUNG,- Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Bedi Budiman mengapresiasi Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) tahun 2022.
Menurut Bedi, KIJB merupakan ajang kreativitas di instansi Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)dan kampus.
“Selamat untuk para pemenang dan seluruh peserta yang telah memberikan sumbangsih gagasannya dalam upaya peningkatan pelayanan publik demi kemajuan negeri,” kata Bedi usai Anugrah Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) Tahun 2022 di Gedung Youth Center, Kota Bandung, Rabu (21/12).
Politisi PDI Perjuangan ini juga memberikan apresiasi pada stakeholders dan inovator yang telah berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui inovasi yang luar biasa.
“Terlebih lagi karya mereka akan dilindungi dengan hak kekayaan intelektual (HAKI) sehingga menambah motivasi dan kreatifitas para inventor,” ujar Bedi.
Untuk diketahui, KIJB diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dimulai dengan membuka pendaftaran pada bulan Juni 2022, dimana terdaftar 681 inovasi dari seluruh kabupaten, kota, Perangkat Daerah Provinsi, BUMN, BUMD dan kementerian, lembaga, dan perguruan tinggi di Jawa Barat.
Dari 681 inovasi, diseleksi administratif dan substantif pada bulan Juli-Agustus 2022 menjadi 441 inovasi. Kemudian dilakukan seleksi ekspose dan wawancara pada bulan Oktober 2022 pada 45 inovasi terbaik. Tahap selanjutnya, tim penilai independen yang berjumlah 7 orang dan berasal dari akademisi, praktisi, media dan swasta melakukan tahap akhir seleksi yaitu validasi lapangan ke 21 inovasi di Jawa Barat.
Top 21 KIJB tahun 2022 terdiri dari 5 inovasi terbaik dari Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, 5 inovasi terbaik dari kabupaten se-Jawa Barat, 5 inovasi terbaik dari kota se-Jawa Barat, 3 inovasi terbaik dari BUMN atau BUMD, dan 3 inovasi terbaik dari kementerian/lembaga/perguruan tinggi.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja mengungkapkan, inovasi tidak bisa berhenti, inovasi harus terus dilakukan. Indonesia bisa bertahan dari ketidakpastian kondisi global, karena adanya inovasi dan kolaborasi.
“Kemudian, kenapa Jawa Barat bisa bertahan, itu juga berkat kolaborasi dan inovasi. Ini merupakan visi kita sejak tahun 2018 sampai dengan sekarang yang terus kita implementasikan,” ungkap Setiawan.
Menurutnya, kolaborasi maupun inovasi merupakan kata kunci, kepala pemerintahan barangkali boleh berhenti menjabat, tapi teman-teman ASN dan teman-teman mitra ASN harus terus berinovasi.
“Kompetisi seperti ini rutin kita lakukan, sehingga bukan hanya dari level provinsi, tapi level kabupaten/kota, ditambah instansi vertikal, BUMD dan BUMN kita terus gali. Mudah-mudahan inilah yang bisa membuat Jawa Barat terus bertahan dan terus juara,” tandasnya. (adv)