KOTA BANDUNG,– Ketua Komisi I DPRD Jabar Bedi Budiman menyoroti aksi radikalisme dan terorisme di tanah air, salah satunya terjadi di Kota Bandung.
Ia menyerukan agar pihak-pihak tertentu jangan memanfaatkan perbedaan dan keberagaman untuk memecah belah bangsa Indonesia demi kepentingan jangka pendek untuk merusak suasana yang telah aman, damai, tenang dan kondusif di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Terorisme itu adalah bentuk akhir intoleransi. Kami dari DPRD menyambut baik dan mengapresiasi dan mendukung program pencegahan intoleransi dan radikalisme dari gubernur,” kata Ketua Komisi I DPRD Jabar, Bedi Budiman di Gedung Sate.
Menurut Bedi, Jabar dengan multi etnisnya sangat nyentrik. Jika ada pihak-pihak yang melakukan manipulasi terhadap kondisi tersebut, maka akan menimbulkan kerugian bagi negara dan mengakibatkan tindak intoleran di tengah masyarakat melalui ajaran-ajaran yang tidak benar.
Selain itu, lanjut Bedi, Jabar terkenal dengan slogannya silih asih, silih asah dan silih asuh.
Oleh karena itu, BNPT harus lebih mendukung lagi di wilayah pencegahan terorisme dan melibatkan multi sektor seperti pendidikan, pemerintahan desa sampai RT/RW.
“Lalu lembaga keagamaan semua harus bekerjasama atas satu tujuan. Saya tadi memberikan masukan terkadang politik praktis itu muncul ketika ada momentumnya,” tandas politisi PDI Perjuangan ini. (adv)