PORTALJABAR,– Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat Bedi Budiman yakin tokoh ulama asal Tasikmalaya, KH Muhamad Soedja’i atau dikenal dengan sebutan Mama Kudang dianugerahi gelar Pahlawan Nasiona
Menurutnya, pengajuan Mama Kudang sebagai Pahlawan Nasional telah memenuhi sejumlah prosedur dan didukung masyarakat Jawa Barat khususnya Tasikmalaya.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Jawa Barat. Alhamdulillah responnya sangat positif,” tutur Politisi PDI Perjuangan ini.
Bedi menambahkan, usulan Mama Kudang sebagai Pahlawan Nasional sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang bakal memprioritaskan pahlawan perintis kemerdekaan.
“Saya yang juga turut memperjuangkan berharap agar Mama Kudang mendapatkan gelar pahlawan nasional, mengingat jasa-jasa beliau baik dalam keagamaan maupun kenegaraan,” bebernya.
Menurut Bedi, peran Mama Kudang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sangat besar sehingga layak untuk mendapat gelar Pahlawan Nasional.
“Peran ulama, santri dan tokoh Islam dalam perjuangan menegakkan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia sangat besar. Mama Kudang ini merupakan salah satu ulama kharismatik asal Tasikmalaya, ,” terang Bedi.
Diceritakan Bedi, dari berbagai sumber diketahui, Mama Kudang lahir pada 1835 Masehi dan wafat 10 Dzulhijjah 1961 di usia 130 tahun. Mama Kudang merupakan putra H Abdul Rahman dan Hj Siti Layyimah.
“Saya mengapresiasi karena sudah ada kajian oleh Dr H.A Zaky Mubarak yang menyusun buku tentang Mama Kudang sehingga bisa menjadi sumber awal yang otentik mengenai peran beliau,” ujarnya.
Dari berbagai referensi yang didapatnya, Bedi juga menyebut Mama Kudang sering berinteraksi dengan tokoh-tokoh pendiri bangsa, salah satunya adalah Soekarno.
“Bahkan kata orang, tongkat kepresidenan yang sering dibawa-bawa Soekarno adalah pemberian Mama Kudang,” ungkap Bedi.
Sementara dalam kunjungannya ke Kota Bandung, Rabu (3/6), Menteri Sosial Tri Rismaharini menegaskan bahwa pengajuan Mama Kudang untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional sudah ia terima.
Menurutnya saat ini pengajuan dari seluruh daerah di Indonesia sedang diproses oleh tim TP2GD.
“Berkas pengajuannya (Mama Kudang,-red) sudah kami terima, sudah dicek dan sudah lengkap. Hanya memang harus dibahas dulu. Setelah selesai, saya buat pengantar untuk diserahkan pada bapak Presiden,” tutur Risma di Gedung Indonesia Menggugat (GIM).
Ia menambahkan, sesuai arahan Presiden yang menjadi prioritas untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional adalah tokoh yang terkait dengan perintis kemerdekaan.
“Setelah proses nantinya keputusan ada di bapak Presiden di bulan November. Karena bapak Presiden memberikan penghargaan di bulan November. Sejauh ini ada 30 usulan dari daerah di seluruh Indonesia saat ini masih disaring dulu,” tandasnya. (adv)