KOTA BANDUNG,– Ada yang menarik dari perhelatan peringatan harlah Pancasila yang diselenggarakan oleh DPRD Provinsi Jawa Barat (14/6) yang dihadiri oleh siswa, guru, mahasiswa, dosen hingga kepala desa itu.
Pada sesi dialog seorang siswa bernama Fahriyani Abdurahman dari SMA 24 Bandung, yang menanyakan “apakah Pancasila itu sakral atau profan?, lebih lanjut ia menyakan apakah Pancasila itu ideologi atau falsafah?”, sontak pertanyaan tersebut mengundang perhatian dari seluruh hadirin terlebih bagi para narasumbernya.
Salah seorang narasumber, Bedi Budiman mengapresiasi pertanyaan kritis dari siswa tersebut, “ini adalah pertanyaan yang substansial”, ujarnya mengawali.
Terlebih pertanyaan ini memang tengah kembali viral di media sosial terkait dengan statement pengamat Rocky Gerung “bahwa Pancasila bukan Ideologi”, alasannya karena dulu Soekarno dalam pidato 1 juni 1945 tidak satu katapun menyebut Pancasila sebagai ideologi, Soekarno mengatakan Pancasila hanya sebagai Philosophische grondslag (falsafah dasar).
Bedi menjawab bahwa benar Soekarno mengatakan Pancasila sebagai Phisophische Grondslag, namun tidak sebatas hanya itu, Pancasila menurut Bung Karno memiliki dua dimensi yakni sebagai sebagai “Meja Statis” dimana ia sebagai titik temu sekaligus perekat dari keseluruhan diskursus pemikiran, keyakinan yang hidup di dalam kebudayaan Indonesia, juga sebagai “Leitstar Dinamis” (bintang pemimpin) dimana Pancasila berfungsi sebagai penuntun atau pedoman kemana arah atau titik tuju dari kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pada dimensi sebagai “penuntun atau pedoman” itulah Pancasila berfungsi sebagai ideologi, mengingat definsi ideologi adalah suatu sistem ide atau pemikiran yang membentuk tatanan sosial untuk menuju tujuan bersama, ujarnya. Bedipun menambahkan tentang aspek ontologi, epistemogi dan aksiologi dalam filsafat, iapun menjelaskan sebab musabab sejarah kelahiran ideologi dari era renaissance Perancis, sebagai penguat narasi jawabannya.
Guna mendapat penjelasan lebih mendalam terkait pernyataan Roky Gerung yang (kembali) viral dan kontroversial antara lain mengenai “Pancasila bukan ideologi”, di tempat terpisah awak media mewawancarai Bedi Budiman sebagai salah seorang narasumber di acara tersebut.
Ketua Komisi-1 DPRD Jawa Barat asal PDI Perjuangan itu menanggapinya dengan serius, pertama bahwa mungkin ada hal yang luput dalam statementnya Rocky tersebut.
“Mungkin ada hal yang luput dari perhatian Rocky Gerung pada pidato Bung Karno 1 Juni 1945, disana Bung Karno tidak hanya mengatakan Pancasila sebagai Phisophische Grondslag tetapi juga sebagai Weltanschauung (bahasa Jerman) yang berarti “pandangan dunia”, Weltanschauung adalah manifestasi dari filsafat, kata ini mengacu pada kerangka kerja ide dan kepercayaan bagaimana bangsa Indonesia menafsirkan dunia dan berinteraksi didalamnya.
Bedi mengutip pernyataan Yudi Latif yang mengatakan bahwa “untuk menjadi Weltanschauung, pemikiran filosofis itu harus dijadikan sikap atau pendirian orang mengenai tatanan kehidupan, pemikiran yang abstrak beralih menjadi sikap pendirian hidup yang diterima dan dijalankan”, sementara ideologi didefinisikan sebagai seperangkat keyakinan dan paradigma pengetahuan yang menyeluruh dan sistematis yang memberikan landasan interpretasi untuk bertindak”. Karena itu sebaiknya Roky Gerung berdialog dulu dengan Yudi Latif agar lebih koheren, seloroh Bedi.
Bedi merinci bahwa secara eksplisitpun jelas dalam pidato 1 Juni 1945 Bung Karno mencotohkan Pancasila sebagai weltanschauung dikaitkan dengan ideologi-ideologi yang ada di dunia. Agar lebih gamblang dapat disimak pidato Soekarno di Sidang Umum PBB tahun 1960, yang berjudul “to Build The World a New” dimana beliau menolak pandangan Bertrand Russel bahwa dunia dibagi dalam dua ideologi yakni liberalisme dan komunisme, Presiden Soekarno mengatakan “Indonesia tidak akan mengikuti konsepsi liberal ataupun konsepsi komunis, apa gunanya? dari pengalaman kami sendiri dan dari sejarah kami sendiri tumbuhlah sesuatu yang lain, sesuatu yang jauh lebih sesuai, sesuatu yang jauh lebih cocok, yakni Pancasila”. Statement Presiden RI ini jelas mendudukan Pancasila sebagai ideologi yang mumpuni tidak hanya untuk bangsa Indonesia tapi juga untuk dunia”pungkas Bedi. (adv)