KOTA BANDUNG,- Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Bedi Budiman berharap agar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang dapat merepresentasikan suara pekerja atau buruh di dunia ketiga.
Terlebih KTT ini akan menjadi puncak dari proses dan usaha yang intensif dari seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups) selama setahun keketuaan Indonesia.
“Saya berharap agar yang berbagai isu yang menjadi kepentingan buruh itu bisa disuarakan disana yang merepresentasikan negara-negara berkembang,” kata politisi PDI Perjuangan ini usai menghadiri Workshop Road To Bali Kolaborasi U20 dan L20 yang digelar KSBSI Jawa Barat dan tim Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Politisi PDI Perjuangan ini juga berharap agar ada langkah-langkah strategis yang diambil mengingat tantangan kedepan di tengah industri yang terdisrupsi karena perkembangan teknologi dan perekonomian semakin berat.
“Ditengah-tengah perkembangan teknologi dan perekonomian yang semakin maju sejumlah industri terdirupsi. Misalnya industri taksi yang semakin terpuruk, bahkan kini menjadi industri individu atau digital seiring peningkatan penggunaan transportasi online daring,” ujar dia.
Bedi menambahkan, para driver atau pengemuji ojek online (ojol) yang bekerja dengan platform ini bukanlah buruh melainkan mitra perusahaan.
“Nah ini menjadi tantangan tersendiri lantaran mereka tidak terlindungi UU Pekerja. Dengan adanya event tersebut saya berharap ada tatanan ekonomi dunia yang lebih berkeadilan,” tandasnya.
Diketahui, Pemprov Jawa Barat ditunjuk secara langsung oleh Pemerintah untuk penanganan Urban 20 Presidensi G20 di Bali.
Sebagai rangkaian L20 Road to Bali digelar Workshop Kolaborasi U20 dan L20 dengan tema “Sinergisitas L20 dan U20” di Hotel El Royale Bandung.
Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban yang juga bertindak sebagai Chair L20 mengungkap KSBSI akan membawa 3 isu utama pada L20 Presidensi G20 di Bali, yakni perubahan Iklim di dunia kerja dan transisi yang adil (Climate Change and Just Transision), perlindungan sosial dan kesejahteraan kepada pekerja Digital Platform dan jaminan kerja layak dan hak jaminan sosial untuk semua pekerja,
“Tiga isu prioritas yang akan diangkat L20 itu sangat berpengaruh kepada buruh di Jawa Barat,” pungkasnya
L20-U20 juga membicarakan kemungkinan kerjasama dan kolaborasi untuk isu transisi yang adil, jaminan sosial yang diperluas, dan kerja sama dengan serikat buruh.
Diketahui L20 mewakili kepentingan tenaga kerja di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dengan mempersatukan serikat pekerja dari negara-negara G20 dan Global Unions untuk memberikan masukan pada KTT G20 di Bali.
L20 dibentuk oleh International Trade Union Confederation (ITUC) dan Trade Union Advisory Committee to the OECD (TUAC). (adv)