CIANJUR,– Anggota DPRD Provinsi Jabar Tom Maskun menghadiri gelaran Sawala Kebudayaan Cianjur Jeung Nusantara yang dihadiri oleh berbagai elemen mulai dari akademisi, kasepuhan, seniman, tokoh masyarakat, budayawan, dan Polsus Cagar Budaya Gunung Padang, di Padepokan Tjakra Poetra Padjadjaran Pesona, Kabupaten Cianjur, Sabtu (4/1/2024).
Acara Sawala diisi dengan pemaparan umum keadaan terkini dan kaitannya dengan sejarah, menetapkan langkah desain kebudayaan ke depan.
Tom Maskun memberikan pemaparan pertama mengenai kondisi kebudayaan di Jawa Barat yang sampai saat ini masih dilakukan pendataan. Ia menggarisbawahi beberapa poin penting terkait digelarnya acara.
“Pertama kami harus menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya serta mendorong interaksi budaya lintas kelompok untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif,” ujar Tom.
Tak kalah pentingnya, kata Tom, untuk melindungi dan mengembangkan nilai serta ekspresi budaya tradisional, sehingga kebudayaan nasional terus diperkaya oleh warisan leluhur.
Ia juga menggarisbawahi soal memanfaatkan kekayaan budaya untuk meningkatkan posisi Indonesia di dunia internasional, terutama melalui diplomasi budaya.
“Menggunakan objek Pemajuan Kebudayaan sebagai sarana untuk kesejahteraan masyarakat, terutama melalui pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis budaya, jadi budaya ini harus mensejahterakan,” ujarnya.
Hal lain adalah memajukan kebudayaan yang melindungi keanekaragaman hayati dan memperkuat ekosistem budaya dalam konteks keberlanjutan lingkungan. Mendorong reformasi kelembagaan dan penganggaran dalam mendukung Pemajuan Kebudayaan agar lebih efektif dan efisien.
“Meningkatkan peran pemerintah sebagai fasilitator dalam Pemajuan Kebudayaan, dengan memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif,” katanya.
Ia mengatakan, Jawa Barat kantung suara nasional terbesar yang dengan 27 Wilayah, 18 kabupaten dan 9 kota, Indek Pemajuan Kebudayaan National yakni 51,21 atau urutan ke-18 dari 34 provinsi di Indonesia, bukan berarti SDM Kebudayaannya, mungkin karena kebudayaan di Jawa Barat masih dikelola oleh setingkat bidang dalam Dinas Parawisata dan Kebudayaan.
“Saya usulkan kebudayaan dikelola oleh Dinas Kebudayaan Tersendiri dari tingkat provinsi sampai ke Kabupaten/Kota, agar lebih fokus dan pengangarannya bisa lebih optimal. Jangan melakukan perbandingan yang apple to apple,” pungkasnya. (adv)