PORTALJABAR, – Anggota DPRD Kota Bandung dari Partai Solidaritas Indonesia, Yoel Yosaphat, angkat bicara terkait adanya rencana pengadaan telepon pintar (smartphone) baru oleh Sekretariat DPRD Kota Bandung.
Yoel pun turut memertanyakan alasan Sekretariat dalam menetapkan spesifikasi pengadaan barang yang bakal menelan anggaran hingga Rp 1,085 miliar tersebut.
“Dari informasi yang saya dapat, spek-nya merujuk ke satu brand dan tipe smartphone tertentu ya. Ini jadi pertanyaan, pertama mengapa smartphone? Bukan tablet atau laptop? Kedua, mengapa spesifikasinya harus premium begitu?” tukas Yoel, Selasa (22/2).
Yoel tak memungkiri bila smartphone atau telepon seluler merupakan bentuk perkembangan zaman.
Penggunaan benda tersebut setidaknya bisa mengurangi penggunaan kertas atau lebih praktis.
“Kalau alasan membeli gadget sebagai bentuk digitalisasi dan efisiensi, agar kedepan penggunaan kertas, ATK, dan fotokopi menjadi lebih minim, tentu masuk akal. Terlebih Bandung sebagai smart city perlu digitalisasi,” ujar Yoel.
Hanya saja, pihaknya menilai berlebihan jika membeli smartphone dengan spek yang telah ditetapkan.
Yoel memandang seharusnya pengadaan disesuaikan dengan fungsi yang dibutuhkan, tidak perlu terlalu canggih.
“Jangan niatnya efisiensi, tapi malah tidak efisien. Dan yang perlu diperjelas adalah bagaimana status kepemilikannya? Ini kan uang APDB, aset daerah, pertanggungjawaban setelah selesai masa jabatan harus jelas, bagaimana pengembaliannya,” pungkas Ketua DPD PSI Kota Bandung. (*)
Discussion about this post