KOTA BANDUNG,– Hari Demokrasi Internasional diperingati di seluruh dunia setiap tanggal 15 September.
International Democracy Day ditetapkan sesuai resolusi yang disahkan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2007 untuk mendorong pemerintah memperkuat serta mengonsolidasikan demokrasi.
Pada peringatan Hari Demokrasi Interanasional tahun ini, PBB mengangkat tema “Melindungi Kebebasan Pers untuk Demokrasi”.
“Saat ini kita hidup dalam era reformasi kebebasan pers, kita bisa bebas berpendapat bahkan mengkritik pemerintah. Namun perlu diingat sebagai satu bangsa yang hidup dalam satu negara, jangan pernah mengganggu sendi-sendi berbangsa yakni SARA demi memelihara keutuhan bangsa,” kata Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Bedi Budiman saat talkshow “Tantangan Dalam Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia” dalam Dialog Lintas Pagi RRI Bandung, Kamis (15/9).
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, pengertian demokrasi adalah kesempatan setiap orang mengakses kekuasaan dan mendapatkan pelayanan dari kekuasaan itu sendiri dan sudah dapat dilihat hasilnya.
“Namun demikian kita juga melihat ekses dari demokrasi yang kebablasan sehingga itu justru akan mengancam sistem demokrasi itu sendiri,” kata dia.
Saat ini, kata Bedi, demokrasi ini sudah sampai pada tahap yang membawa demokrasi ekonomi. Hal ini merupakan kemajuan dalam 4 periode demokrasi, yakni demokrasi liberal 1950 – 1955, demokrasi terpimpin, demokrasi ala orde baru, dan demokrasi reformasi
“Selama ini masyarakat dunia mengagung-agungkan model demokrasi ala Amerika. Ternyata pada saat proses politik di Amerika justru membakar value dari nilai demokrasi itu sendiri. Jadi demokrasi harus ada valuenya. Kita sebenarnya sudah punya value asli yakni sila-sila Pancasila. Dalam UUD 45 Pasal 28 atau Pancasila sila ke 4 itulah istilah demokrasi menurut Bung Karno,” pungkasnya. (adv)
Discussion about this post