PORTALJABAR,- Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar), Rafael Situmorang mendukung langkah Pemprov Jabar dalam pembentukan Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB). Kabupaten Sukabumi Utara, Kabupaten Garut Selatan dan Kabupaten Bogor Barat.
Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, dari isi keluasan wilayah dan jumlah penduduk di Jabar sudah selayaknya di mekarkan.
“Jabar itu luas, penduduknya pun banyak. Maka sepatutnya dimekarkan. Sebab, jika hanya 27 Kota/Kabupaten saja sangat berat sebenarnya,” kata Rafael.
Mantan aktivis 98 itu menjelaskan, pengajuan sebelumnya pemekaran daerah di Jabar telah diusulkan kepada pemerintah pusat pada tahun 2007 dan 2009. Namun, proses tertunda dengan monatorium.
“Ini kan sebenarnya hal yang tertunda dulu. Sempet sudah mau finalisasi. Cuman Presiden waktu itu membuat monatorium gitu. Jadi memang sudah layak bahwa 3 daerah itu dimekarkan,” jelasnya.
Kendati demikian, pria kelahiran asal Padang itu, guna mendukung pemekaran tersebut. Ada hal-hal yang harus dipersiapkan. Seperti dana hibah dari Kabupaten induknya selama 2 tahun.
“Kabupaten Sukabumi Utara, Kabupaten Garut Selatan dan Kabupaten Bogor Barat, sudah layak. Tinggal persiapkan dana hibah daerah, harus ada persetujuan dari Kepala Daerah dan DPRD Induk yang dimekarkan. Itu yang harus dipersiapkan,” bebernya.
Di satu sisi, ia pun membandingkan Jawa Barat dengan Jawa Timur. Menurutnya, dari sisi kota/kabupaten Jatim lebih banyak. Padahal, sambung dia, dari jumlah penduduk Jabar banyak.
“Kalau tidak salah Jatim hanya 31 Kaupaten/Kota. Dari sisi itunya sangat layak memang dimekarkam. Sebagai contoh, dari gunung Sindur ke ibu kota Bogor, itu hampir setengah hari perjalanannya. Wasilahnya luar biasa dimekarkan Kab Bogor Barat,” ungkapnya.
Ia menambahkan Komisi I sebelumnya sudah membahas pemerkaran itu. Namun ia mengaku belum dikaji secara detail.
“Kalau pandangan saya sudah sangat layak. Tinggal nanti kita cek Kabupaten induknya apakah sudah siap tidak memberikan itu 2 tahun untuk persiapan. Karena kan harus ada pembiayaan, paling itu yang nanti di followup,” pungkasnya. (adv)