INDRAMAYU,– Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan H. Syamsul Bachri, melaksanakan kegiatan Reses I tahun sidang 2022-2023 di Desa Jatimunggul Kecamatan Terisi Kabupaten Indramayu.
Dihadapan puluhan masyarakat Desa Jatimunggul Kecamatan Terisi, Syamsul mengatakan bahwa kegiatan reses adalah wahana wakil rakyat untuk bertemu dengan masyarakat dan sekaligus menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat.
Dalam paparannya legislator asal Kabupaten Indramayu ini menjabarkan kegiatan-kegiatan di Komisi II yang membidangi sektor Perekonomian diantara tentang Pertanian, perkebunan, kelautan, perikanan dan kemaritiman, kepariwisataan, peternakan.
“Sebagai warga Indramayu saya mengetahui kondisi sosial ekonomi Warga Terisi yang mayoritas warga berprofesi sebagai petani, berniaga, dan karyawan,” kata dia.
Syamsul mengatakan Kecamatan Terisi dikenal sebagai penghasil batu bata merah, yang cukup berkualitas. Sehingga, kata dia, dalam pemasarannya bukan hanya untuk kebutuhan lingkungan setempat tetapi diperdagangkan sampai kebeberapa kota lain, seperti Kota Cirebon, kabupaten Cirebon, Jakarta, Subang, Karawang dan Bekasi.
Pusat kawasan industri kecil produksi batu bata merah terletak di desa Plosokerep, Rajasinga dan Jatimulya.
“Selain itu, desa Jatimunggul dan Cikawung terkenal sebagai daerah penghasil minyak kayu putih, bahkan ada pabrik penyulingan minyak kayu putih milik Perum Perhutani,” ujarnya.
Pada sesi tanya jawab, Syamsul mempersilahkan kepada perwakilan warga untuk menyampaikan aspirasinya.
“Silahkan bapak/ ibu kalau ada aspirasi yang akan disampaikan, saya siap menampung dan dicatat untuk diperjuangan ditingkat Jabar agar dapat dukungan dan direalisasikan, ujar anggota Legislatif Jabar dari Dapil Jabar XII (Kabupaten/kota Cirebon-Kab Indramayu) ini.
Berbagai aspirasi disampaikan oleh perwakilan warga Terisi, mulai soal pertanian, pupuk , lapangan kerja, dukungan bagi UMKM, pendidikan dan soal Pemilu 2024.
Menanggapi aspirasi warga Terisi , Syamsul mengatakan, Komisi II terus menyuarakan agar Pemprov Jabar membuat terobosan dan inovasi , untuk hasil pertanian meningkat. Sedangkan terkait ketersediaan Pupuk subsidi, Komisi II sudah minta agar PemprovJabar melalui Dinas terkait agar pupuk subsidi tidak langka dan hilang pada musim tanam.
“Saya paham akan keluhan petani soal pupuk, karena sebagian wilayah terisi adalah pesawahan yang setiap tahun warga dapat 2 kali panen padi. Bahkan, usai panen padi juga ditanami sayuran, palawija sebagai penyokong ketahanan nasional,” pungkasnya. (adv)