PORTALJABAR – Pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem di Indonesia akan hilang, atau menjadi 0 persen pada 2021.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan 4 persen dari populasi penduduk Indonesia, atau sekitar 10 juta penduduk masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Hal itu ia sampaikan saat memimpin rapat Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (29/9/2021).
“Pemerintah menargetkan miskin ekstrem dapat mencapai nol persen di akhir 2024. Karena itu kita sekarang sedang menyelesaikan ini,” ujarnya, Kamis (30/9/2021).
Lebih lanjut Wapres menyebutkan, saat ini terdapat 7 provinsi yang menjadi prioritas pemerintah di dalam melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem. Propinsi tersebut yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Ma’ruf mengatakan, persoalan penanganan kemiskinan bukan lantaran pemerintah kekurangan anggaran. Sebab kata dia, anggaran untuk program tersebut sudah cukup.
“Kalau untuk anggaran sebenarnya sudah cukup, tinggal kita upayakan supaya tepat sasaran, supaya data sinkron tentang siapa yang harus menerima,” tuturnya.
Wapres meminta sinkronisasi data pemerintah pusat dan daerah agar penanggulangan kemiskinan bisa lebih cepat dan penyaluran bantuan sosial bisa lebih tepat sasaran.
Dalam kesempatan rapat itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengusulkan adanya apresiasi bagi daerah yang berhasil menuntaskan jumlah kemiskinan ekstrem.
“Kami mengusulkan untuk diberikan reward, selain mungkin mengajukan dana insentif daerah yang biasanya memang diberikan kepada daerah yang berprestasi itu disiapkan oleh Kementerian Keuangan. Mudah-mudahan ini bisa mengangkat derajat, harkat, dan martabat masyarakat, khususnya yang kurang lebih 480.000 di Jawa Barat,” ujar Tito.
Sumber: KOMPAS.COM