PORTALJABAR – Pemerintah melalui Kementrian BUMN terus mendorong pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra. Ternyata, infrastruktur tersebut memiliki efek pengganda (multiplier effect) luar biasa terhadap makro ekonomi, baik pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan juga lokal.
Dalam perhitungan pemegang saham, JTTS yang dibangun PT Hutama Karya (Persero) mampu menyumbang 2,2% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera per tahunnya.
Infrastruktur jalan tol itu bahkan diperkirakan menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 471.000 dan menyumbang pendapatan 1,7 kali terhadap ekonomi nasional.
“Kami meyakini JTTS memberikan multiplier effect sebesar 1,7 kali terhadap ekonomi nasional. Selain itu, JTTS dapat tingkatkan pendapatan domestik regional bruto (PDRB) sebesar 2,2% dan kontribusi penyerapan tenaga kerja daerah 471.000 tenaga kerja,” papar Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, Kamis (9/9/2021).
Pemegang saham juga mendukung perusahaan yang tengah mengusulkan PMN tambahan 2021 sebesar senilai Rp19 triliun. Anggaran itu proyeksi akan dikucurkan Kementerian Keuangan hingga akhir tahun ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk mengoptimalkan pembangunan di delapan ruas JTTS. Diantaranya, ruas Medan-Binjai, ruas Pekanbaru-Dumai, ruas Binjai-Langsa seksi Binjai-Pangkalan Brandan, ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, ruas Sp. Indralaya-Muara Enim, ruas Kisaran-Indrapura, ruas Sigli-Banda Aceh dan ruas Pekanbaru-Pangkalan.
Dukungan pemerintah terhadap JTTS akan diwujudkan dalam bentuk pendanaan dari Indonesia Investment Authority (INA), dimana, hal itu diharapkan dapat memberikan atraktif untuk meningkatkan nilai investasi dalam negeri.
Sumber: SINDONEWS.com