Penulis: Nita Hidayati¹, Lessa Roesdiana², Betha Nurina Sari3
PORTAL JABAR: Metode pembelajaran konvensional selalu diterapkan guru pada setiap pertemuan tatap muka di kelas tanpa adanya usaha untuk melakukan inovasi pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan model-model pembelajaran inovatif dan konstruktif dalam mengembangkan pengetahuan peserta. Hal ini dikarenakan mereka sangat minim pengetahuan untuk menerapkan sistem pembelajaran inovatif yang sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Untuk mengakomodasi perkembangan teknologi (e-learning) tanpa harus meninggalkan pembelajaran secara tatap muka (face-to-face) haruslah ada strategi pengorganisasian pengajaran, penyampaian pengajaran, dan kualitas pegajaran yang tepat, yaitu dengan blended learning. Blended Learning merupakan salah satu pemikiran dalam upaya mengintegrasikan proses pembelajaran dari pembelajaran tradisional, pembelajaran jarak jauh dan e-learning. Siswa dan guru tetap dapat berinteraksi melanjutkan pembelajaran tanpa ada batasan ruang dan waktu melalui sistem pembelajaran online.
Dengan demikian perlu dikembangkan bahan ajar berbasis blended learning yang dapat memfasilitasi siswa dalam pendidikan. Seperti yang dilaksanakan oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat UNSIKA yang terdiri dari Nita Hidayati, Lessa Roesdiana dan Betha Nurina Sari di SDN Cemara Jaya 01 Cibuaya Karawang pada 17 September 2022. Pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar digital interaktif merupakan bagian dari metode pembelajaran di sekolah yang sangat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi dan minat siswa. Selain itu, dengan buku atau bahan ajar digital interaktif para siswa dapat belajar baik secara kelompok maupun individu, di mana siswa secara aktif mempelajari materi, mengerjakan lembar aktivitas dan soal latihan. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif terhadap capaian belajar.
Modul merupakan sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik. Modul sebagai bahan ajar juga harus ditulis berdasarkan struktur yang ada. Adapun struktur modul adalah dasar pemikiran, tujuan, ujian masuk, material multimedia, kegiatan belajar, latihan dengan umpan balik, ujian mandiri, dan ujian penutup.
E-LKPD adalah perangkat pembelajaran digital sebagai latihan yang dapat diakses secara mudah melalui pc/laptop maupun smartphone, data E-LKPD dapat didukung dengan gambar dan video pertanyaan lisan dan bisa dijawab pada saat itu. Aplikasi liveworkheet merupakan aplikasi yang disediakan gratis oleh mesin pencari yaitu Google. Aplikasi ini memungkinkan pendidik mengubah lembar kerja tradisional yang dapat dicetak (dokumen, pdf, jpg, atau PNG) menjadi latihan online yang interaktif sekaligus otomatis mengoreksi. Peserta didik dapat mengerjakan lembar kerja secara online dan mengirimkan jawaban mereka kepada guru juga secara online. Kelebihan aplikasi ini baik untuk peserta didik karena interaktif dan memotivasi, untuk pendidik aplikasi ini menghemat waktu dan untuk menghemat kertas.
Blended learning yang telah diterapkan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Cemara Jaya Karawang ini mempunyai keunggulan yaitu: 1) dapat mengontrol kegiatan belajar secara mandiri melalui feedback langsung, 2) siswa dapat meningkatkan motivasi dan kesuksesan mereka dalam belajar, 3) hasil belajar siswa yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, 4) siswa lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi, mendapatkan umpan balik secara langsung sehingga dapat meningkatkan pembelajaran dan kinerja secara mandiri, 5) meningkatkan kegiatan kolaboratif dan interaksi antara siswa dengan siswa melalui tugas-tugas di dalam atau di luar kelas, 6) meningkatkan interdisiplin atau kemandirian siswa dapat berinteraksi secara aktif dalam proses pembelajaran, 7) membuat siswa semakin komunikatif, dan terbuka.
Blended learning memiliki potensi untuk meningkatkan pembelajaran, namun ada juga tantangan terutama dalam merespon kompleksitas dua lingkungan belajar. Dua lingkungan belajar tersebut adalah lingkungan pembelajaran online yang terintegrasi dengan pembelajaran tradisional yang telah ada sehingga perlu dilakukan identifikasi beberapa faktor yang dapat menentukan keberhasilan blended learning. Keberhasilan yang dimaksud adalah praktek dalam blended learning dapat memberikan ketercapaian hasil belajar yang berkualitas, siswa yang memiliki pengalaman belajar yang baik, dan kepuasan guru dalam pembelajaran. Implementasi blended learning dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berbasis internet serta menciptakan skenario pembelajaran dengan matang untuk mengundang keterlibatan siswa secara aktif dan konstruktif dalam proses pembelajaran, serta meningkatkan interaksi antara siswa dengan lingkungan, siswa dengan guru, siswa dengan siswa, siswa dengan materi dan siswa dengan kehidupan sehari-hari.
Discussion about this post