PORTALJABAR, KARAWANG – Seorang perempuan yang berinisial SFK (27) asal Rengasdengklok dan rekannya mengadukan admin arisan yang berhasil membawa uang kurang lebih Rp 250 juta ke Polres Karawang.
SFK mengaku dia beserta rekannya ikut arisan satu tahun lalu karena tergiur pendapatan yang menguntungkan.
Sejak awal ikutan semua berjalan sesuai aturan dari arisan, hingga pada 29 April 2023, SFK dan rekannya ditawari oleh admin arisan untuk menambah nilai arisan.
Lalu, setelah menambah uang arisan dengan total kurang lebih Rp 250 juta keuntungannya tidak kunjung didapatkan dan admin arisan lalu memblokir komunikasi.
“Jadi saya ikut arisan tergiur keuntungannya juga karena admin arisan ini teman dekat saya akhirnya saya ikut dan semakin percaya saat satu tahun awal itu benar ada keuntungan sekitar 10 hingga 15 persen dari setoran uang yang ditransfer,” kata SFK saat ditemui usai pelaporan di Mapolres Karawang, Jumat (09/06).
Dia mengatakan, setelah satu tahun itu SFK ditawari untuk meningkatkan uang arisannya agar mendapatkan keuntungan yang menggiurkan.
“Jadi setelah satu tahun itu, saya ditawari lagi dengan keuntungan baru yang mendapatkan bisa tiga kali lipat, jadi ia mengarahkan untuk ikut slot arisan dengan nilai besar yang berjumlah puluhan juta rupiah, dan saya pun akhirnya ikut dan memborong slot arisan itu dengan total 79 juta dan teman saya itu 181 juta,” jelasnya.
Dikatakannya lagi, uang keuntungan dijanjikan ada 29 April lalu tapi akhirnya tidak kunjung ada transferan keuntungan dari admin, bahkan komunikasi diblokir.
“Terus katanya bakal ditransfer keuntungannya pada 29 April tapi tidak kunjung ditransfer bahkan kami berdua diblokir WA nya dan si admin ini hilang kontak,” bebernya.
Selain SFK dan rekannya, ada 26 korban lagi yang uangnya dibawa admin arisan tersebut.
“Jadi kami ada grup arisannya dan ada kurang lebih 26 orang dari berbagai daerah yang sama juga nasibnya dan totalnya itu sampai 800 juta,” tandasnya. red*.