PORTALJABAR – Belum tersentuh sama sekali oleh bantuan pemerintah, kondisi rumah pedagang keliling jagung urab warga Dusun Kerajan II RT/RW 04/02 Desa Telukambulu Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang rusak parah dan nyaris ambruk.
Diketahui, rumah bilik yang kondisinya sudah doyong keadaannya ditunjang tersebut dihuni oleh enam orang. Selaku kepala keluarga Nisin (67) dan istrinya bernama Sukarsih (54), selain bersama anaknya, menantunya juga tinggal di gubuk tersebut dengan kesehariannya sebagai pemulung.
“Apalah daya, dengan kondisi saat ini ditengah pandemi covid-19, boro boro buat membangun rumah, buat makan saja tidak cukup. Apalagi saat ini berjualan jagung urab sangat sepi, kadang habis kadang tidak habis,” cetus Nisin pada awak media, Kamis (7/10).
Menurut Nisin, Biaya untuk membangun rumah tidaklah sedikit, sedangkan menantu yang bekerja sebagai pemulung hasilnya juga tidak seberapa. Untuk membangun rumah, kami sangat berharap bantuan dari pemerintah baik Kabupaten, Provinsi maupun Pusat agar dapat membangunkan rumah yang layak huni (Rutilahu).
Nisin menuturkan, menjual jagung urab dengan modal awal Rp 100.000 kalau dagangannya habis dijual dirinya memperoleh Rp 130.000 jadi keuntungan Rp 30.000 itulah hasil untuk makan sekeluarga. Tetapi jika dagangan tidak habis, dan hanya mendapatkan uang sebesar Rp 80.000, maka saya mengalami kerugian, bahkan sisa jualan jagung urab yang tak habis di buang karena basi.
Sementara, Sukarsih (54) menyampaikan susahnya mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari sangatlah di rasakan oleh kami sekeluarga. Entah harus usaha apalagi yang dijalankan, memang saat ini kondisinya ditengah pandemi covid-19.
“Sekali lagi, kami sekeluarga sangat berharap bantuan dari pemerintah untuk membangunkan kembali rumah gubuk yang sudah reyot. Selain itu, saya juga berharap ada bantuan tambahan modal untuk usaha,” pungkasnya. (win’s)