KOTA BANDUNG,- Anggota MPR RI Muhammad Farhan yang juga Anggota DPR RI dari Partai NasDem Dapil 1 Jawa Barat (Kota Bandung-Kota Cimahi) menggelar Sosialisasi dan Penguatan 4 Pilar Kebangsaan bertajuk, “Memperkokoh Nilai-Nilai Kebangsaan Untuk Memajukan Perempuan Dalam Menguatkan Peradaban”, Minggu, (1/5), di Aula Masjid Mujahidin jalan Sancang Bandung.
Dalam kesempatan itu Farhan berdialog dengan 100 orang Pelajar dan Mahasiswa, terutama dari kelompok Pelajar, Pemuda dan Mahasiswa Muhammadiyah.
“Karena seperti kita ketahui Muhammadiyah merupakan salah satu ormas keagamaan yang sangat besar di Indonesia dan berhasil melahirkan banyak sekali kader-kader terbaik pemimpin di Indonesia,” kata Muhammad Farhan seusai kegiatan Sosialisasi dan Penguatan 4 Pilar Kebangsaan.
Ia mengatakan dalam diskusi tersebut ia juga mengasah kemampuan mereka dalam memahami tentang nilai-nilai kebangsaan, terutama 4 Pilar Kebangsaan.
Farhan juga mengungkapkan bahwa perempuan di Jawa Barat untuk ukuran di Indonesia termasuk yang sudah maju, tetapi belum merata kemajuannya.
“Kaum perempuan di Kota Bandung memang tergolong sudah maju, tapi untuk kota-kota lain di Jawa Barat masih belum cukup tinggi tingkat pemberdayaannya,” ungkap Muhammad Farhan.
Tetapi, kata dia, apakah semuanya sudah memenuhi dan kita katakan cukup, memang belum.
“Jadi begini, upaya pemberdayaan perempuan merupakan sebuah upaya yang tidak akan pernah bisa berhenti, karena ketika kita berhasil memberdayakan perempuan, maka Insya Allah kita akan bisa lebih cepat meningkatkan pertumbuhan pembangunan bangsa ini,” jelasnya.
Farhan mengungkapkan saat ini ada dua tokoh wanita Jawa Barat yang duduk di DPR RI.
“Secara politik sudah pas, dari 7 politisi 2 orangnya perempuan atau 30 persen, kalau akan bertambah artinya tingkat kompetitor kemampuan bersaing laki-laki dan perempuan sudah sama sekarang,” ujarnya lagi.
Ia mengimbau mulai saat ini yang harus ditingkatkan untuk pemberdayaan perempuan adalah para perempuan yang sudah menjadi para ibu dan bagi yang menjadi ibu bagi para anak-anaknya
Karena menurutnya, masih ada stigma di masyarakat seorang ibu rumah tangga tidak boleh bekerja dan berkarya harus fokus mengurus anak, padahal tidak juga, masih bisa kita manfaatkan sumberdaya perempuan yang berkualitas tinggi.
“Pesan saya untuk perempuan di Jawa Barat bukalah berbagai macam kesempatan, sambut kesempatan tersebut, karena sekarang saatnya perempuan harus bisa maju ke depan untuk memberdayakan diri sendiri,” pungkasnya. (*)