PORTALJABAR – Meskipun grafik kasus Covid-19 telah terjadi penurunan, Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia Kota Bandung Yoel Yosaphat masih mengkhawatirkan kondisi kesejahteraan dan pekerjaan anak muda di Kota Bandung.
Yoel menunjukkan data dari Badan Pusat Statistik tentang Kota Bandung, bagaimana Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Bandung dari 8,18 persen di tahun 2019 meningkat menjadi 11,19 persen di tahun 2020 atau naik 3,01 persen.
Data dari Dinas Tenaga Kerja merinci peningkatan pengangguran dari 105.067 orang di 2019 menjadi 147.081 orang di 2020, bertambah 42.014. Jumlah tersebut didominasi laki-laki, dan sebagian besar lulusan SMA atau SMK.
“Ini data tahun 2020. Mengingat kondisi lebih berat di 2021, saya kira peningkatannya lebih besar lagi. Saat pandemi ini, cara berpikir kita semua harus bisa beradaptasi, agar dapat keluar dari masalah. Ini harus dimulai dari Wali Kota Bandung, untuk mendorong Disnaker agar melakukan terobosan. Kondisi saat ini sangat perlu terobosan, jangan terlalu tertutup untuk perubahan,” ujarnya, Selasa (10/8).
Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung ini menilai, kebijakan yang penuh terobosan sekarang ini sangat diperlukan guna mengatasi pengangguran.
“Jika dinas tetap menggunakan pola lama, dengan anggaran seadanya, bagaimana dinas bisa membuat terobosan? Bagaimana ketenagakerjaan bagi kaum muda?” cetusnya.
Yoel mengemukakan, bila saat ini alternatif pekerjaan terbuka lebar, bahkan hari ini orang bisa mendapat penghasilan dari permainan daring (game online).
“Tentunya, kita berpikir tentang pekerjaan yang lebih produktif. Misalnya menjadi YouTuber, melakukan review produk, mempromosikan makanan yang enak, atau keindahan alam. Bahkan bisa juga membuat video yang mempromosikan seni buhun Sunda? Itu juga menarik,” paparnya.
Namun begitu, Yoel mengaku, keterampilan seperti yang dimiliki influencer di media sosial atau YouTuber tak diajarkan di sekolah formal.
Maka itu, pihaknya mendorong Disnaker untuk memberikan pelatihan-pelatihan yang berbeda dari biasanya.
“Disnaker bisa memberikan pelatihan-pelatihan, bekerja sama dengan produsen untuk peralatan yang dibutuhkan. Kita buat lebih banyak start-up anak muda Kota Bandung, mengurangi pengangguran sekaligus meningkatkan nilai budaya Kota Bandung,” pungkasnya. (*)