PORTALJABAR,- Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat Bedi Budiman menyambut baik Penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jabar.
Politisi PDI Perjuangan ini berharap Perpres Nomor 87 Tahun 2021 dapat mempercepat pembangunan infrastruktur serta menjadikan Kawasan Rebana dan Jawa Barat Selatan sebagai tujuan utama investasi.
“Terlebih Perpres 87/2021 itu, Pemerintah Pusat menjamin anggaran pembangunan hampir Rp400 triliun selama tiga tahun ke depan. Tentu ini sangat luar biasa,” kata Bedi saat memberikan sambutan dalam pembukaan The 3rd West Java Investment Summit (WJIS) 2021, yang digelar di Hotel Savoy Homan, 21 – 22 Oktober 2021.
Tak hanya itu, Perpres tersebut juga membuat kawasan yang berada di 7 kabupaten/kota yakni Subang, Majalengka, Sumedang, Indramayu, Cirebon dan Kuningan dan 6 daerah di Selatan yakni Sukabumi, Cianjur, Garut, Ciamis, Tasikmalaya, dan Pangandaran akan mendapatkan intervensi pendanaan dari APBN dan sumber pendanaan lain.
“Perpres Nomor 87 Tahun 2021 merupakan amanat Presiden RI Joko Widodo untuk mengakselerasi investasi Indonesia melalui pengembangan Kawasan Rebana dan Kawasan Jabar Bagian Selatan. Dalam pelaksanaannya nanti tentu harus dibarengi dengan sinergitas antara pemerintah pusat, Pemda Provinsi Jabar, dan Pemda Kabupaten/Kota,” bebernya.
Dengan adanya Perpres ini, ia juga berharap agar pertumbuhan lapangan kerja semakin meningkat serta mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan di Jabar.
“Perpres ini membawa angin segar bagi pembangunan di Jawa Barat. Kami berharap berbagai permasalahan di Jabar seperti ketimpangan dan kemiskinan dapat teratasi serta dapat membawa manfaat, kesejahteraan, dan kemakmuran, bagi masyarakat Jabar,” bebernya.
Pertumbuhan di Utara dan pemerataan di Selatan menurut Bedi sangat penting.
Di kawasan utara, potensi investasi Jawa Barat terkait dengan proyek Segitiga Rebana dengan 13 kota industri barunya yang dikelilingi oleh infrastruktur penting pendukung seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan jalan tol.
“Di kawasan selatan, investasi Jawa Barat diarahkan pada proyek sektor pariwisata, kemaritiman dan pertanian,” ujar dia.
Bedi mewanti-wanti agar akses perizinan juga menjadi prioritas sehingga
memudahkan investor dalam berinvestasi.
Selain itu, menurutnya, pembangunan yang dilakukan harus ramah lingkungan dan tetap memerhatikan kearifan lokal.
“Harus tetap dikawal mulai dari penandatanganan Mou hingga proyek berhasil dibangun,” tandasnya. (*)