TASIKMALAYA,- Forum Smart Community Of Women (SCOW) Tasikmalaya menggelar kegiatan Seminar Mimbar Sejajar Ancaman Supremasi Hukum di Tengah Darurat Demokrasi bertajuk “Demokrasi Dibungkam, Politik Dinasti Dibebaskan”, di Langgam Coffe and Book Tasikmalaya, baru-baru ini.
Seminar ini bertujuan agar mahasiswa sebagai penggerak sosial mampu menjadi promotor, aktor, ataupun pelopor dari segala perubahan sosial salah satunya keadaan demokrasi di Indonesia saat ini.
Hadir sebagai pembicara Koordinator Wilayah BEM PTNU Khuzaeni yang juga aktifis perempuan, Fitri Nazayati, dan Budayawan Bode Riswandi serta Agus Salim Maulana sebagai moderator acara.
Dalam kesempatan tersebut moderator melempar pertanyaan apakah supremasi hukum menjadi syarat kemakmuran, atau negara harus makmur dahulu baru dapat disupremasikan.
“Supremasi hukum disuatu negara itu, diharuskan menjadi landasan hukum tertinggi untuk menciptakan keadilan masyarakat,” kata Fitri Nazati dihadapan 100 mahasiswa yang hadir.
Ia mengatakan, apabila supremasi hukum itu tidak berlandaskan keadilan, maka kemakmuran suatu negara mustahil terwujud karena ada sikap kesewenangan atau seenaknya tanpa berlandaskan pada keadilan masyarakat, tetapi berlandaskan terhadap oligarki dan atau kepentingan pribadi, golongan, bahkan dinasti.
“Supremasi hukum di negara saat ini mengalami kedaruratan karena pemimpin atau penguasa di negara kita kini sudah mewabah oportunis. Maka bisa disimpulkan bahwasanya supermasi hukum harus ditegakkan, baru negara akan makmur,” bebernya.
Ia berharap Pemilu 2024 harus diikuti dan diawasinoleh seluruh masyarakat Indonesia, karena sejatinya dalam sistem demokrasi seharusnya masyarakatlah yang menentukan.
“Mahasiswa dan seluruh elemen harus mampu menjadi bridging the gap dan menyuarakan suara masyarakat yang belum bisa disuarakan,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Forum SCOW juga mendesak Presiden dan Polri agar tidak mengintervensi pada pemilihan umum 2024 karena hal ini sangat menciderai demokrasi.
“Kami, Smart Community of Woman Tasikmalaya dan BEM PTNU Se Nusantara mengajak seluruh elemen masyarakat mulai dari buruh, petani, nelayan, dan seluruh masyarakat Indonesia untuk menggelorakan dan mengawal PEMILU tahun 2024 yang penuh kejujuran, keadilan, dan demokratis, tanpa intervensi Penguasa, Presiden dan Polri,” pungkasnya. (*)