KOTA BANDUNG,- Pengamat politik, Muradi memprediksi kontestasi pemilihan presiden 2024 bakal diikuti oleh dua pasangan.
Pernyataan tersebut dilihat dari kondisi perpolitikan yang masih berdinamika.
Menurutnya, jika kondisi perpolitikan masih sama dengan seperti saat ini, maka jumlah pasangan calon diprediksi ada dua, dengan terdiri kutub Anies bersama pasangannya dan Prabowo dengan Ganjar.
Sedangkan calon-calon lainnya hanya sekedar pemanis.
“Pasangan Anies inilah yang harus ditunggu, apakah memang pilihan pasangannya itu tepat dan partai yang bersama NasDemnya juga tepat itu penting,” katanya, Jumat (30/12).
Tentunya, partai yang berseberangan dengan kutub Anies, kata Muradi, ditunggu pula parpol lainnya untuk memperhitungkan kekuatan.
Hal menarik lainnya, ialah menunggu pengumuman siapa calon yang diusung PDI Perjuangan yang kemungkinan dilakukan Januari 2023, Juni 2023, atau menjelang pendaftaran.
Dia juga menyoroti deklarasi Anies oleh NasDem sejauh ini belum memberikan tingkat elektoral yang signifikan bagi NasDem yang saat ini masih berada di bawah lima besar.
“Kan harusnya setelah deklarasi Anies itu, Desember ini NasDem mesti berada di lima besar. Tapi, berdasar sejumlah survei justru di bawah Demokrat dan PKS. Mungkin, masyarakat masih ada yang merasa belum yakin akan niat baik NasDem mengusung Anies. Dan hal kedua, ada upaya NasDem melebarkan sayap pemilih mereka,” katanya.
Ketika ditanyakan kemungkinan peluang RK maju dalam capres atau cawapres, Muradi pun meminta Emil untuk terlebih dahulu memutuskan menggunakan kendaraan politiknya, atau bila nantinya tak ikut maju pilpres, maka Emil disarankan tak perlu masuk sebagai kader salahsatu parpol.
“Jika dia memutuskan ingin ke Jakarta atau tetap nyalon di Jabar, ya enggak perlu jadi anggota partai. Instruksikan saja timnya untuk mengumpulkan KTP. Kan kebutuhan dia menjadi anggota partai karena untuk pilpres. Ditambah lagi, jika mau masuk Golkar ya partai Golkar kan belum Munaslub maka tentu akan ada dibayang-bayang Airlangga sebagai capres meski survei RK lebih tinggi dari Airlangga,” pungkasnya. (*)