CIMALAKA,- Anggota DPR/MPR RI Fraksi PDI Perjuangan Mayjen TNI (p) TB Hasanuddin menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Hotel Hanjuang Hegar Kecamatan Cimalaka, Rabu (8/3).
Kegiatan sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini dihadiri ratusan peserta dari masyarakat.
Adapun 4 pilar kebangsaan yang menjadi materi sosialisasi yakni Pancasila, Wawasan Kebangsaan, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Dalam kesempatan itu, Kang TB Hasanuddin mengungkapkan bahwa sosialisasi ini merupakan salah satu program dari DPR/MPR RI terkait tentang pentingnya 4 pilar yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Republik Indonesia.
Tujuannya, kata dia, untuk mencegah penyebaran paham yang bertentangan dengan ideologi negara yakni salah satunya paham tentang radikalisme.
“Oleh karena itu, kami selaku anggota DPR MPR RI memiliki tugas dalam hal mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan di seluruh Indonesia. Karena dengan dilandasi 4 pilar tersebut persatuan dan kesatuan negara kita tetap terjaga dengan satu ideologi yang sama yakni Pancasila sebagai dasar negara,” kata Kang TB Hasanuddin.
Kang TB Hasanuddin mengatakan secara esensi, tujuan dari pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar adalah untuk menanamkan kesadaran dalam diri kita, akan pentingnya 4 pilar penyangga utamanya kokoh bangsa Indonesia, yakni Pancasila, Undang–undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sekaligus sebagai upaya kita mengembangkan dan menegakkan kehidupan kita, ditengah kemajemukan bangsa Indonesia, agar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dengan berlandaskan Empat Pilar MPR-RI.
“Oleh karena itu, saya berharap kita semua yang hadir di sini, dapat menghayati dan mengamalkan nilai–nilai Pancasila, Undang–undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari–hari,” ujar dia.
Kang TB Hasanuddin menambahkan, nilai-nilai Pancasila, Undang–undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, yang digagas oleh pendiri bangsa ini atau the founding father akan senantiasa relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia, baik di masa lalu, masa kini, dan di masa yang akan datang.
“Terutama terhadap pilar akhlak yang sangat diharapkan oleh para pendiri bangsa untuk perlu kita bangun dan budayakan, khususnya pembentukan karakter sumber daya manusia, yang ber-adab dan berakhlak mulia atau Well-being dalam segala sektor kehidupan,” tandasnya. (*)