PORTALJABAR,– Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, menyebut tingginya angka kepuasan publik saat ini menunjukkan pemerintahan Jokowi saat ini masih berada pada jalur yang tepat.
Tingginya angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga.
“Kinerja Presiden saat ini saya kira sudah on the track dan ini perlu diapresiasi kita semua,” kata Ono dalam diskusi daring bertajuk Menakar Kinerja Pemerintah dan Kepuasan Publik, Sabtu (26/2).
Ono menegaskan kepuasan publik ini tidak bisa dikatakan sebagai keberhasilan pencitraan politik yang dilakukan Presiden Jokowi.
Karena, menurut dia, kebijakan pemerintah khususnya di masa pandemi ini seperti bantuan kepada UMKM, vaksinasi dan booster gratis hingga infrastruktur.
“Di masa digital ini masyarakat dapat mengakses informasi apapun sehingga akhirnya muncul kesadaran kolektif dari masyarakat dan menilai pemerintah berdasarkan data-data yang riil dan kondisi di lapangan,” ujarnya.
Adanya anggapan tidak liniernya hasil survei dengan kondisi ekonomi masyarakat, menurut Ono, hal itu terjadi bukan kali ini saja.
Meningkatnya kebutuhan ekonomi yang dirasakan masyarakat kerap terjadi bahkan sejak sebelum pandemi.
“Tetapi tentunya tadi, rakyat sadar betul bahwa memang kondisi pandemi tidak bisa juga secara akselerasi lebih cepat dibandingkan situasi sebelum pandemi,” ujar anggota Komisi IV DPR RI ini.
Ia juga menambahkan Indonesia memiliki UU No.18 tahun 2012 tentang pangan. Dalam undang-undang tersebut, kata dia, ada pasal-pasal bagaimana ketersediaan pangan ditengah-tengah masyarakat dengan harga terjangkau, kemandirian pangan bahkan kedaulatan pangan.
“Untuk memenuhi ketersediaan pangan ini negara perlu membentuk badan yang secara khusus mengurusi masalah pangan dan Perpresnya baru keluar di tahun 2021. Harus diakui distribusi pangan di Indonesia belum tertata dengan baik sehingga Pak Jokowi kini mulai melakukan pembenahan dan badan pangan ini menjadi harapan baru menuntaskan berbagai isu pangan, termasuk masalah ketidakstabilan harga,” bebernya.
Ono lalu berbicara soal pembangunan waduk untuk kebutuhan para petani. Menurut dia, petani merasa puas dengan waduk yang dibangun pemerintah.
“Bicara soal waduk misalnya ini kan kebutuhan dasar petani, kebutuhan dasar petani untuk mendapatkan air yang selama ini petani harus membeli air dengan dibangunnya waduk pasti petani akan merasa puas,” ucapnya.
Ono menyinggung pembangunan tol yang dilakukan Presiden Jokowi. Awalnya, sejumlah pihak berkomentar miring padahal tol dibangun untuk mempermudah kebutuhan masyarakat.
“Apalagi misalnya dengan pembangunan jalan tol yang terpanjang, banyak awal-awal yang nyinyir ke Pak Jokowi memang rakyat disuruh makan aspal. Padahal bangun tol itu juga untuk akses distribusi, untuk bisa mengurangi harga harga kebutuhan bahan pokok,” tuturnya.
Ono juga menegaskan utang luar negeri Indonesia di Indonesia pada triwulan empat sudah menurun. Dari sebelumnya 424 miliar USD menjadi 415,1 miliar USD.
“Berarti sudah ada upaya pemerintah menurunkan beban utang negara, baik negara maupun swasta,” tegasnya. (*)