KOTA BANDUNG,- Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono menegaskan calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo memiliki peluang yang besar, yaitu sebesar 99 persen, untuk melanjutkan program pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Salah satunya adalah proyek pengembangan kawasan industri dan perkotaan Rebana di Jawa Barat dan Jabar Selatan.
“Ganjar Pranowo adalah kader terbaik PDI Perjuangan, saya yakin jika beliau menjadi presiden, maka kawasan Rebana akan berkembang pesat dan menjadi kawasan yang tidak kalah dengan kawasan metropolitan lainnya,” kata Ono.
Ono mengatakan saat agenda konsolidasi partai di Cirebon, 3 Juni lalu
Ganjar Pranowo merespon dengan sangat jelas mengatakan bahwa “beberapa yang mesti kita bereskan yang masih agenda bersama.”
Terkait hal itu, Ono juga menekankan pentingnya memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut, seperti pertanian dan kelautan.
“Di kawasan Rebana terdapat 88 proyek yang sedang berjalan, dengan 41 proyek sebagai program prioritas satu senilai Rp 58,11 triliun yang ditargetkan selesai pada tahun 2024, dan 47 proyek sebagai program prioritas dua senilai Rp 182,64 triliun yang ditargetkan selesai pada tahun 2030,” ungkap anggota Komisi IV DPR RI ini.
Sebagai upaya untuk memenangkan Ganjar dalam pilpres mendatang, Ono Surono meminta seluruh kader di wilayah pantura Jabar untuk bersatu dan bekerja keras.
Dia juga menyoroti bahwa sebagian besar kawasan Rebana dipimpin oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan kader partai PDI Perjuangan.
“Kita punya Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis, Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Bupati Majalengka Karna Sobahi, Bupati Kuningan Acep Purnama, Bupati Indramayu Nina Agustina, serta Bupati Subang Ruhimat. Wilayah ini dijuluki sebagai “kandang banteng” karena mayoritas dipimpin oleh kader PDI Perjuangan,” kata Ono Surono.
Ono mengungkapkan wilayah Pantai Utara (Pantura) Jabar juga telah menjadi basis pemenangan Jokowi pada pilpres sebelumnya.
Sehingga Ono Surono optimistis bahwa Ganjar dapat meraih suara sebanyak 60 persen hingga 85 persen di daerah tersebut.
Wilayah Rebana yang mencakup Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, dan Sumedang memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi.
“Dengan pembangunan kawasan Rebana, berbagai infrastruktur dan potensi di daerah tersebut dapat terintegrasi, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian,” tuturnya.
Ono mencontohkan Kabupaten Subang memiliki Pelabuhan Patimban yang berpotensi untuk menjadi pintu gerbang perdagangan internasional.
Sementara itu, Majalengka memiliki Bandara Internasional Jabar Kertajati yang dapat mendukung konektivitas udara dan pariwisata di wilayah tersebut.
“Di bagian timur Cirebon, terdapat pertumbuhan kawasan industri yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dan di Kuningan, terdapat wilayah konservasi di Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat, yang memiliki potensi pariwisata dan alam yang menarik,” ungkap dia.
Ono Surono juga menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo telah menetapkan pengembangan kawasan Rebana melalui Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jabar Bagian Selatan.
Peraturan ini memberikan dukungan pendanaan untuk proyek-proyek yang akan dilaksanakan dalam pengembangan kawasan tersebut.
“Dengan adanya dukungan pemerintah dan potensi yang ada di wilayah Rebana, diharapkan pembangunan kawasan ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi di Jawa Barat dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat setempat,” tandasnya. (*)