PORTALJABAR, JAKARTA – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso bergabung dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan langsung menjadi anggota Dewan Pertimbangan. Gabungnya Sutiyoso ini dinilai sebagai operasi politik yang canggih.
“Pertama, NasDem mendapat suntikan tokoh penting yang dalam banyak hal banyak follower dan jaringannya. Pengalaman sebagai mantan tentara, Gubernur DKI dua periode, dan mantan Ketua Umum PKPI, tentunya bakal membuat NasDem makin siap menatap persaingan Pemilu 2024,” kata Direktur Parameter Politik Adi Prayitno kepada wartawan, Kamis (17/6/2021).
Bang Yos, yang merupakan purnawirawan dengan pangkat letnan jenderal atau letjen, dinilai dapat menggaet dukungan eks mantan tentara. NasDem, kata Adi, bisa menggarap golongan eks tentara dengan kehadiran Sutiyoso.
Kedua, Sutiyoso bisa merangkul eks tentara yang minat terjun politik. Segmen pemilih yang sebenarnya relatif signifikan jika digarap serius,” ujarnya.
Sutiyoso pernah menjabat Wadanjen Kopassus hingga Pangdam Jaya sebelum akhirnya ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Kepala BIN pada 2015. Gerilya politik mantan tentara dinilai cukup canggih.
“Mantan tentara pastinya terlatih kerja lapangan, membangun basis politik, dan tentunya gerilya politiknya canggih. Tak mengherankan jika belakangan ini banyak partai berlomba menggaet figur alumni militer,” ucap Adi.
“Sutiyoso memberikan pelajaran penting bagi mantan tentara yg ingin berpolitik. Harus bikin atau ikut partai tanpa harus mengambil alih partai orang lain,” imbuhnya.
Keuntungan NasDem Rekrut Sutiyoso
Partai NasDem menjelaskan alasan menerima mantan Sutiyoso bergabung ke NasDem. Kehadiran Sutiyoso dinilai dapat bermanfaat bagi lingkup internal partai.
“Kita bersyukur ya orang sekapasitas, sekaliber Bang Yos bisa bergabung dengan kami. Tentu banyak hal yang dapat ditransfer dan diteladani dari beliau. Dengan jejak langkah beliau, dengan pengalaman-pengalaman beliau, jam terbang beliau sebagai purnawirawan, sebagai gubernur, sebagai ketum partai, sebagai mantan Kepala BIN tentu banyak hal yang bisa bermanfaat bagi NasDem,” kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya saat dihubungi, Kamis (17/6).
Sutiyoso menjabat Kepala BIN pada 8 Juli 2015 sampai 9 September 2016. Sebelum menjabat Kepala BIN, dia pernah menjabat Wakil Komandan Kopassus (1992-1993), Komandan Korem Suryakencana Bogor (1993-1994), Kepala Staf Kodam Jaya, November (1995-1996) dan Panglima Kodam Jaya (1996-1997). Salah satu operasi militer terkenal yang pernah dilakoni Sutiyoso adalah Operasi Intelijen Perbatasan Timor Timur (penyusupan klandestin) pada 1974.
Sutiyoso Gabung NasDem
Sutiyoso kini resmi bergabung dengan Partai NasDem. Sutiyoso, yang pernah menjadi Ketum PKPI, langsung mendapat jabatan anggota Dewan Pertimbangan NasDem.
“Kalau kita ingin membangun negeri ini, salah satunya kita harus melalui partai politik. Kenapa saya bergabung dengan Partai NasDem? Jujur saja, saya punya hubungan yang sangat akrab dengan Pak Surya Paloh sejak saya menjadi Panglima Kodam Jaya dulu,” ungkap Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/6).
Dalam struktur DPP Partai NasDem, Sutiyoso langsung menempati posisi anggota Dewan Pertimbangan Partai NasDem. Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Siswono Yudo Husodo berharap bergabungnya Sutiyoso dengan NasDem dapat memberikan manfaat bukan hanya untuk partai, tapi juga bagi pembangunan bangsa dan negara Indonesia ke depan.
“Ketokohan Bang Yos tentu tak perlu diragukan lagi. Sebagai sosok pemimpin yang pernah dua periode menjabat Gubernur DKI Jakarta, dan juga seorang tokoh senior di TNI,” ujar Siswono.
Sumber: detiknews