KOTA BANDUNG,– Pimpinan DPRD Jabar, sampai pekan ini belum ada pelantikan.
Berdasarkan informasi ya diterima dijadwalkan Oktober ini akan dilakukan pelantikan, mengingat nama -nama calon pimpinan DPRD Jabar masing -masing Ketua dan tiga orang wakil ketua sudah diusulkan ke Kemendagri.
“Bagi kami selaku aktivis, jika nanti pimpinan DPRD Jabar sudah dilantik diharapkan dapat memaksimalkan kerja nyata” ungkap aktivis Jabar, Agus Satria di kawasan Karang Tengah Barat No 11 Cicendo Kota Bandung, belum lama ini.
Agus mengatakan untuk DPRD Jabar yang sangat urgen saat ini adalah memaksimalkan peran Badan Kehormatan (BK).
Hal itu, didasarkan pada kondisi faktual adanya 1 anggota DPRD Jabar yang kini tengah menjalani proses pemeriksaan di Kejati Jabar atas dugaan korupsi penggunaan dana hibah NPCI.
Anggota yang dimaksud adalah SG, dari Fraksi PAN.
SG, ini tengah diperiksa dalam proses penyelidikan atas dugaan korupsi hibah NPCI, dimana yang bersangkutan sempat menjadi ketua NPCI.
Menurut Agus, sesuai dengan mekanisme yang berlaku, ketika pimpinan DPRD Jabar telah dilantik, sebagai proses tindak lanjut berikutnya dibentuk Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Salah satu dari AKD itu, adalah BK.
“Siapapun yang ditetapkan sebagai ketua BK nanti diharapkan dapat menindaklanjuti keberadaan SG dalam konteks keterlibatannya dalam proses hukum itu” terang Agus.
“Lembaga legislatif yaitu DPRD Jabar, agar citra baik di hadapan publik tetap terjaga , harus mensterilkan anggota dari praktek yang tidak terpuji, salah satunya keterlibatan dalam korupsi,” pungkasnya. (*)