PORTALJABAR,- Ketua DPC Partai Solidaritas Indonesia se-kota Bandung berkumpul dalam ruang dialog Malam Peristiwa Bandung Lautan Api pada, Rabu, (23/3).
Melalui garis komando DPD PSI Kota Bandung, Para Prabu berkonsolidasi dalam semangat Bandung yang luluh lantal 76 tahun yang lalu, namun Bandung berhasil direbut kembali.
Kondisi pandemi selama hampir tiga tahun terakhir dapat menjadi refleksi bagi seluruh masyarakat Kota Bandung melalui peristiwa Bandung Lautan Api, tidak terkecuali bagi para penjaga marwah PSI di Kota Bandung.
Kesulitan yang dirasakan oleh seluruh ponggawa partai menjadi pengalaman tersendiri yang tidak dapat dipandang sebelah mata.
PSI tidak diam, PSI mengajak masyarakat Kota Bandung untuk dapat bangkit kembali dari segala keterpurukan yang terjadi.
Saat ini PSI mengkritisi program-program pemerintah Kota Bandung yang seharusnya lebih adaptif dan responsif terhadap situasi dan kondisi masyarakat.
Pemerintah tidak boleh hanya sekedar wait and see, didukung oleh politik harus dibangun lebih sehat dan berpikiran maju, bukan hanya politik yang begitu-begitu saja.
Jiwa api semangat masyarakat Kota Bandung tidak boleh padam, bahkan harus menjadi pemicu pemerintahan yang lebih baik.
PSI akan ikut terlibat secara aktif dan positif dalam lini-lini pembenahan yang sesuai dengan nilai-nilai PSI.
Melalui peristiwa Bandung Lautan Api, PSI Kota Bandung menawarkan kebaharuan dalam politik yang melibatkan dan bukan sekedar politik kepentingan.
PSI Kota Bandung berharap tumbuhnya politik keterwakilan, bukan sekedar politik pemenangan.
Menuju tahun 2024, Yoel Yosaphat sebagai Ketua DPD PSI Kota Bandung mengajak masyarakat untuk terlibat aktif agar dapat terwakilkan.
Masyarakat harus lebih cerdas dan berperan penuh dalam perubahan menuju perbaikan.
Mari Bung Rebut Kembali Bandung yang guyup dalam gotong royong dan toleran untuk kemajuan.
Saling mengasah, saling mengasuh dan saling mengasihi. Solidaritas untuk semua. (*)