PORTALJABAR,- Keluhan dari pengelola SD Negeri Kresna yang berlokasi di Jalan Kresna, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, dinilai Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia Kota Bandung Yoel Yosaphat, lantaran adanya permasalahan lama yang tidak kunjung direspon oleh Pemerintah Kota Bandung.
“Jadi jelasnya, keluhan sudah disampaikan sejak sebelum pandemi. Dari blok bangunan yang terdiri dari tiga ruang kelas, ada dua kelas yang rusak berat dan satu rusak ringan. Karena khawatir akan keselamatan peserta didik, maka pengelola sekolah tidak menggunakan ruangan yang rusak. Ini sudah berulang kali disampaikan, mengapa masih belum dilakukan sesuatu? Apakah karena pandemi?” ujar Yoel, Jumat (22/10).
Yoel mengingatkan meski ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), pekerja bangunan tetap dapat bekerja.
“Justru selama pandemi, para tukang bisa memperbaiki bangunan, kenapa tidak segera dikerjakan? Ini letaknya di tengah kota, bagaimana dengan sekolah-sekolah yang ada di pinggiran?” tanya Yoel.
Yoel yang merupakan anggota Komisi D DPRD Kota Bandung menunjukkan bahwa dalam APBD, anggaran yang diberikan cukup untuk membuat bangunan yang berkualitas.
Tapi kondisi lapangan tidak menunjukkan hal tersebut.
“Kita lihat, kualitas kayu kaso yang jadi kuda-kuda penyangga atap ternyata sudah lapuk. Ini karena kualitas kayu yang digunakan tidak kuat untuk jangka panjang. Sekarang kita khawatir seluruh atap bisa ambruk dan mencelakakan orang. Seperti apa pengawasan akan kualitas bangunan sekolah?” cetusnya.
Menjelang kembalinya peserta didik dalam pembelajaran tatap muka (PTM), pihaknya berharap Pemkot Bandung bisa segera memperbaiki kondisi yang cukup rawan ini.
“Semoga Pak Wali Kota Bandung Oded M Danial bisa menaruh perhatian pada hal-hal seperti ini. Kalau yang di tengah kota Bandung saja tidak dilihat, apalagi yang di pelosok pinggiran Kota Bandung,” pungkasnya. (*)