KOTA BANDUNG – Jelang akhir 2022, DPW Partai NasDem Jawa Barat menggelar refleksi akhir tahun, di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Kamis (29/12).
Ketua DPW NasDem Jabar, Saan Mustopa mengungkapkan sepanjang tahun 2022 pihaknya telah melakukan kerja-kerja politik mulai pembentukan struktur kepengurusan hingga pendidikan politik di seluruh kabupaten/kota di Jabar dari DPW sampai DPRT.
Selain itu, Saan juga menyebut pihaknya telah memaksimalkan rekrutmen anggota.
“Pada Pemilu 2019 kami merasa kesulitan mencari orang untuk menjadi caleg. Tapi, menghadapi pemilu 2024 justru NasDem Jabar sekitar 85 persen sudah mendapatkan siapa yang akan nyaleg,” ujarnya.
Saan pun meminta kepada para kader NasDem di Jabar untuk terus berjuang dan berkorban demi memenangkan NasDem di pemilu 2024.
“Tak ada kemenangan tanpa sebuah proses dan kemenangan juga butuh perjuangan dan pengorbanan. Jika ingin mendapatkan kursi lebih banyak, maka harus perjuangkan itu semua. Jika ingin menjadi pemenang pemilu 2024 maka perlu kerelaan dan keikhlasan untuk terus menerus berproses berjuang, dan meningkatkan kerja keras. Insya Allah, Allah akan mengabulkannya,” katanya.
Saan mengungkap bahwa pendeklarasian NasDem terhadap Anies Baswedan untuk capres 2024 memberikan dampak positif baik untuk Anies maupun NasDem.
“Sekarang elektabilitas Anies Baswedan hampir 40 persen dari sebelumnya di 2021 yang berada di angka 20 persen. Berbanding lurus dengan NasDem pada Oktober 2021 hanya 2,1 persen tapi sekarang ada di 5,5 persen. Dasar inilah yang kami jadikan resolusi dan menjadikan Jabar untuk menjadi lumbung suara Anies,” tandasnya.
Saan menyebut, untuk mengukur kinerja DPW NasDem Jabar selama setahun ini, pihaknya melakukan survei untuk mengetahui posisinya.
Survei tersebut dilakukan oleh lembaga survei Indikator Politik mulai 16 Desember 2022 sampai 26 Desember 2022.
Peneliti Indikator Politik, Hendro Prasetyo menjelaskan survei yang dilaksanakan pada rentang 16 Desember 2022-26 Desember 2022 ini terkait peta elektoral parpol dan capres di Jabar. Survei ini melibatkan sebanyak 1200 responden dengan margin eror sekitar 2,9 persen.
Dalam survei itu, masyarakat Jabar masih menganggap permasalahan ekonomi masih harus perlu adanya perbaikan dan pemulihan ekonomi saat ini masih belum berjalan dengan baik.
Tetapi, di sisi lainnya masalah penegakkan hukum sudah terbilang baik bersamaan dengan kinerja pemerintahan dan kepuasan pada kinerja presiden Joko Widodo.
“Masalah mendesak ini menciptakan lapangan kerja, menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok, dan keamanan juga ketertiban,” katanya.
Terkait keterpilihan partai, Hendro menyebut partai NasDem masih berada di angka 5,5 persen atau naik secara signifikan dari tahun 2021 yang hanya mampu meraih 2,1 persen di Oktober 2021 dan 3,6 persen pada Agustus 2022.
“Raihan ini terlihat naik untuk NasDem sejak Oktober 2021 yang meraih 2,1 persen, lalu Agustus 2022 sebesar 3.6 persen, dan sekarang sudah di angka 5,5 persen. Banyak variabel yang melatarbelakangi kenaikan ini, salahsatunya pemilih usia produktif atau milenial yang kuat. Kemudian, kedisukaan NasDem juga naik sekitar 7,8 persen dari 2021 yang hanya 10 persen, dengan alasan kesukaan karena NasDem mendukung Anies Baswedan,” ujarnya. (*)