PORTALJABAR – Legislator PDI Perjuangan asal Dapil XI Jawa Barat yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari melaksanakan agenda Reses II di Desa Pangarengan Kecamatan Legonkulon Kabupaten Subang, Senin(7/3).
Dalam kegiatan yang di gelar di Aula Kantor Desa Pangarengan tersebut, Ineu menyerap aspirasi masyarakat dan para kepala desa se-Kecamatan Legonkulon terkait banyak pembangunan infrastruktur dan pertanian yang terhenti akibat Pandemi COVID-19
Ineu menyampaikan kepada masyarakat dan kepala Desa, bahwa dalam 2 tahun ini khususnya akibat Pandemi COVID-19 program pembangunan memang terganggu, karena banyaknya anggaran yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19
” Dalam 2 tahun ini pembangunan di Jawa Barat banyak tertunda akibat anggaran di fokuskan untuk penanganan Covid-19 dan membantu masyarakat yang terdampak COVID-19 seperti penyaluran BLT DD untuk masyarakat terdampak Covid-19″ ucap Ineu
Ineu juga memastikan dan optimis pembangunan infrastruktur akan kembali normal pada tahun 2023 mendatang
“Kita optimis Pandemi COVID-19 akan berakhir tahun ini dan mulai tahun 2023, kita akan kembali melanjutkan pembangunan yang tertunda akibat Pandemi COVID-19″katanya
Ineu juga menegaskan untuk prioritas pembangunan pada 2022 di fokuskan pada program pemulihan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi, dan penguatan sistem ketahanan pangan berkelanjutan
“Tahun 2022 ini, sekalipun masih Pandrmi, namun tetap kita fokus pada pemulihan ekonomi masyarakat dan mengajak masyarakat untuk bangkitan kembali sektor ekonomi kerakyatan” tegasnya
“Terkait Kebangkitan ekonomi pasca Covid 19, Ineu berpesan agar masyarakat tetap disiplin terhadap protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi secara lengkap”imbuhnya
Dalam reses tersebut, selain dihadiri oleh Konstituen kader PDIP juga dihadiri oleh masyarakat umum dan aparatur desa di kecamatan Legonkulon
“Kami apresiasi atas kehadiran masyarakat desa, tak lupa kami berpesan agar masyarakat harus tetap terapkan disiplin protokol kesehatan karena pandemi kembali meningkat. Yang utama adalah pelaksanaan vaksinasi harus lebih di maksimalkan.” pungkasnya. (*)