PORTALJABAR – Nama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini tengah menjadi sorotan warganet bahkan viral di media sosial Twitter.
Mensos Risma menjadi bahan pembicaraan warganet karena pernyataannya dinilai kontroversial dengan melayangkan ancaman berupa pemindahan ASN ke Papua.
Dilansi dari Antara, Rabu, 14 Juli 2021, Mantan Wali Kota Surabaya itu mengancam akan memutasi para ASN di Balai Wyataguna Bandung untuk bekerja di daerah Papua karena tidak turut membantu pekerjaan di dapur umum.
“Sekarang saya nggak mau lihat seperti ini. Kalau saya lihat lagi, saya pindahkan ke Papua. Saya nggak bisa mecat kalau nggak ada salah tapi saya bisa pindahkan ke Papua sana teman-teman,” katanya.
Merespons pernyataan Mensos Risma, pengamat politik Naufal Firman Yursak memberikan komentarnya melalui akun Twitter miliknya pada Selasa, 13 Juli 2021.
Ia menyebutkan bahwa ia bangga menjadi orang Papua. Tidak diketahui secara pasti cuitan tersebut dilayangkan Naufal Firman Yursak sebagai bentuk protes atau sindiran kepada Mensos Risma.
“Saya lahir dan besar di Papua. Ayah saya dulu Lurah pertama di Jayapura. Kami tinggal di kaki bukit, ga jauh dari pantai. Alhamdulillah bangga sekali jadi orang Papua (emotikon tersenyum),” tulisnya.
Diduga pernyataan yang dilontarkan Menteri Risma sebagai protes kepada sejumlah ASN yang bertugas di Balai Wyataguna Bandung karena tidak turut membantu memasak di dapur umum yang didirikan Kementerian Sosial untuk mendistribusikan makanan kepada masyarakat.
Insiden tersebut terjadi ketika Mensos Risma meninjau dapur umum dan menemukan bahwa hanya petugas dari Tagana dan petugas lainnya yang melakukan pekerjaan saat itu.
Sementara itu, ia menilai bahwa ASN lainnya di lingkungan Kementerian Sosial hanya bekerja di dalam kantor.
“Jadi jangan pisah-pisahkan. Kalau aku bikin (dapur umum) di sini berarti itu Kementerian Sosial, bukan Ditjen Rehabilitasi Sosial. Sehingga, tidak ada yang nongol, ini Kementerian Sosial, kok masih dikotak-kotakan kaya gitu,” katanya di Balai Wyataguna, Kota Bandung, Jawa Barat pada Selasa, 13 Juli 2021.
Menurutnya, seluruh unsur yang bekerja di lingkungan sosial perlu meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap kondisi yang dialami rakyat kecil ketika PPKM Darurat.
Risma mengatakan bahwa dapur umum didirikan untuk melayani kebutuhan makanan masyarakat yang belum tentu bisa berjalan optimal jika para ASN masih fokus dengan pekerjaanya masing-masing.
“Masyarakat di sana nggak bisa makan karena nggak boleh jualan, nggak boleh aktivitas, tapi kalau kerjanya (dapur umum) kaya gitu, ya mana bisa,” kata Risma.
Sumber: PikiranRakyat.com