JAKARTA,– Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (p) TB Hasanuddin menilai pergantian komandan/panglima bisa dilakukan kapan saja dan tradisi ini sudah tertanam dengan baik.
Menurutnya, pergantian pucuk pimpinan di tubuh instansi militer bukan soal ideal atau tidak ideal.
“Saya kira tak ada masalah, tradisi di TNI sudah tertanam dengan baik bahwa pergantian komandan/panglima bisa dilakukan kapan saja .
Di pertempuran pun bisa saja seorang komandan itu gugur , tapi pertempuran tak boleh berhenti dulu menunggu komandannya serah terima. Sudah ada mekanismenya secara otomatis,” kata Hasanuddin, Kamis (24/2).
Terlebih, ungkap politisi PDI Perjuangan ini, di jajaran setingkat satuan besar seperti Mabes TNI dan Mabesad. Ia mengatakan di Mabes TNI ada Kasum, Asops dan beberapa asisten lainnya .
“Demikian juga di Mabesad ada Wakasad dan Asisten Asistennya. Jadi tak tak usah dikhawatirkan, regenerasi kepemimpinan TNI harus tetap berjalan,” pungkasnya.
Sebelumnya kepada awak media Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan pensiunnya Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, tidak ideal.
Yudo dan Dudung yang akan purnatugas pada November 2023 disebut sudah mendekati tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Idealnya, menurut Andi, pergantian kedua pejabat itu dilakukan tiga bulan sebelum kampanye pemilu.
“Tidak ideal karena kedua pejabat bintang empat itu pensiun pada saat kampanye pemilu sudah terjadi, sudah dilakukan. Ya idealnya pergantiannya tiga bulan sebelum kampanye pemilu mulai karena kemudian harus terlibat dalam operasi pengamanan,” ungkapnya. (*)