PORTAL JABAR,- Dalam Islam, seseorang dianjurkan untuk melakukan sujud syukur ketika mendapatkan sebuah keberkahan nikmat, kabar gembira, atau ketika selamat dari malapetaka. Di Indonesia, bentuk ungkapan rasa syukur ini telah menjadi budaya di kalangan masyarakat muslim yang melakukan sujud ketika mendapatkan sebuah keberhasilan atau kemenangan. Kita sering menjumpai fenomena ini dalam dunia olahraga, beberapa atlet melakukan sujud di tengah lapangan ketika mereka berhasil meraih kemenangan.
Adapun sujud yang dilakukan dalam kondisi tersebut tidak dimaksudkan sebagai praktik ibadah, karena sujud syukur yang benar harus memenuhi rukun dan syarat pelaksanaannya yang mewajibkan keadaan suci dari hadas, menutup aurat, dan menghadap kiblat sebagaimana sujud dalam shalat pada umumnya. Akan tetapi, sujud dalam konteks ini dipandang sebagai representasi perasaan bahagia dan ungkapan terima kasih atas pencapaian yang diraih.
Secara filosofis, gerakan sujud diimplementasikan sebagai bentuk ketaatan dan ketundukan seorang hamba serendah-rendahnya kepada Allah. Sujud juga disimbolisasi sebagai bentuk permohonan dan pengharapan yang mesti dicapai dengan usaha dan pengorbanan yang besar sehingga mengharuskan seorang hamba untuk sujud kepada Yang Maha Kuasa. Allah akan mengabulkan permohonan dan harapan itu jika seorang hamba memiliki kemurnian usaha dan pengorbanan selama itu perkara yang baik (Irfansyah, 2022).
Siapapun dari kita yang mengejar suatu tujuan pasti dengan besar harapan tujuan tersebut bisa tercapai. Sehingga, tidak dapat dimungkiri seseorang melakukan sujud syukur sebagai bentuk ungkapan terima kasih ketika tujuannya tercapai atas permohonan dan pengharapan yang besar serta imbalan yang diberikan Allah atas usaha dan pengorbanannya.

Psikologi menyumbangkan ilmu untuk memandang fenomena ini. Kekuatan karakter (character strange) adalah ciri-ciri kepribadian positif yang mencerminkan identitas dasar kita, menghasilkan hasil positif bagi diri kita sendiri dan orang lain, serta berkontribusi pada kebaikan bersama (Niemiec & Pearce, 2021).
Ditinjau dari perspektif psikologi positif, terdapat kekuatan karakter atau sifat-sifat positif yang terkandung dalam sujud syukur sebagai berikut:
Humility (Rendah hati)
Sifat rendah hati diartikan sebagai kesadaran diri atas ketidaksempurnaan dan evaluasi terhadap pencapaian yang didapat. Sujud syukur yang dilakukan setelah meraih kesuksesan dapat dimaknai sebagai evaluasi terhadap bakat dalam diri dan prestasi yang diraih tanpa niat sombong atau menjadi pusat perhatian. Semata-mata kesuksesan adalah berkah yang diberikan Allah SWT dan tidak akan didapatkan kebahagiaan tersebut melainkan atas kehendak-Nya, serta sebagai bentuk evaluasi diri bahwa telah banyak orang yang berkontribusi atas kesuksesannya.
Pernyataan ini didukung dengan penelitian bahwa puncaknya kerendahan hati terdapat dalam sujud (Zulkifli, 2010). Selain itu, sujud juga berpengaruh terhadap jiwa dan sikap individu berupa kerendahan hati (Riadi, 2017). Penelitian lain membuktikan bahwa ungkapan kepatuhan dan kerendahan hati seseorang terdapat dalam sujud (Mustika, 2018). Manfaat yang didapatkan dari seseorang dengan karakter humility cenderung menunjukkan tingkat rasa syukur, spiritualitas, jiwa pemaaf, dan kesehatan umum yang lebih tinggi.
Gratitude (Rasa Syukur)
Sifat rendah hati juga dapat melahirkan rasa syukur berupa keluangan diri untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan pengakuan kepada sosok yang telah berkontribusi dalam hidup dan pencapaiannya. Bentuk kebersyukuran terdapat dua macam, yakni: Pertama, syukur yang dipicu oleh manfaat yakni ketika kita menerima sesuatu yang diinginkan dari seseorang. Kedua, syukur yang digeneralisasi yakni sebagai hasil dari kesadaran dan apresiasi atas hal yang berharga dan bermakna bagi kita. Sujud syukur termasuk pada keduanya, karena sejatinya sebagai ungkapan terima kasih atas pengharapan besar dan usaha keras yang telah terbayarkan sebagai ganjaran yang diterima dari Allah. Sujud syukur juga berlaku untuk kehendak Allah yang telah menghadirkan kontribusi banyak orang atas kesuksesan yang digeneralisasi sebagai sesuatu yang berharga dan bermakna bagi kita.
Pernyataan ini didukung dengan penelitian yang membuktikan bahwa sujud syukur juga termasuk pada perwujudan rasa syukur dengan anggota tubuh, yakni ungkapan terima kasih di hadapan Allah dengan menempatkan anggota tubuh di atas tanah disertai dzikir seperti bersyukur, bertasbih dan berdoa (Nadhiroh, 2012). Karakter gratitude juga berkontribusi terhadap beberapa manfaat kesehatan fisik dan psikis, seperti kekebalan tubuh yang baik dan fungsi kardiovaskular. Tentunya manfaat ini sangat menguntungkan bagi setiap individu terutama orang-orang yang menekuni bidang keolahragaan.
Penulis : Annisa Fauziyah Safitri
Sumber:
- VIA Institute on Character. (2023). Find Your 24 Character Strengths, Personal Strengths List. Diakses pada tanggal 26 Juni, 2023, dari website https://www.viacharacter.org/character-strengths
- Masrin, Irfansyah. (2022). Dimensi Psikologis dari Sholat. Diakses pada tanggal 26 Juni, 2023, dari website https://www.indonesiana.id/read/153878/dimensi-psikologis-dari-sholat
- Mustika, S. (2018). Makna Sujud Dalam Ayat-Ayat Sajdah (Kajian Tafsir al-Misbâh Karya M. Quraish Shihab). Skripsi. Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta. https://repository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/745/2/14210606_Publik.pdf
- Nadhiroh, A. (2012). Hubungan Kebersyukuran Dengan Kebermaknaan Hidup Orang Tua YangMemiliki Anak Autis. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. http://etheses.uin-malang.ac.id/2211/.
- Niemiec, R. M., & Pearce, R. (2021). The Practice of Character Strengths : Unifying Definitions, Principles, and Exploration of What’s Soaring, Emerging, and Ripe With Potential in Science and in Practice. 11(January). https://doi.org/10.3389/fpsyg.2020.590220
- Riadi, A. (2017). Pemaknaan “Atsar Al- Sujȗd” dalam Al-Qur’an. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/36820
- Zulkifli. (2010). Studi Filosofis Gerakan dan Bacaan Salat. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.