PORTAL JABAR,-Trauma psikologis akibat pelecehan seksual dapat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan remaja wanita. Pelecehan seksual dapat meninggalkan berbagai dampak yang besar termasuk gangguan mental, emosional, dan sosial yang berkepanjangan. Berbagai trauma psikologis juga dapat terjadi, trauma tersebut dapat berupa gejala seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, kehilangan minat pada aktivitas yang biasa dinikmati, dan rendahnya harga diri. Untuk membantu remaja wanita dalam pemulihan remaja yang diakibatkan oleh pelecehan ini, pendekatan psikologi positif dapat menjadi solusi yang efektif. Psikologi positif akan memberikan dampak pada kekuatan individu, kualitas hidup yang baik, dan peningkatan kebahagiaan bagi para korban.
Psikologi positif merupakan bidang psikologi yang fokus pada aspek positif kehidupan manusia, seperti kebahagiaan, kualitas hidup yang baik, dan kekuatan individu. Pendekatan menggunakan psikologi positif akan menekankan pada identifikasi dan pengembangan sumber daya internal yang dapat membantu individu mengatasi kesulitan dan membangun kualitas hidup yang lebih baik. Trauma psikologis yang terjadi pada remaja wanita akibat pelecehan seksual akan mampu diatasi dengan psikologi positif karena langkah ini akan memperkuat faktor perlindungan individu.
Penerapan psikologi positif dalam menangani trauma psikologis pada remaja wanita akibat pelecehan seksual akan melibatkan berbagai aspek dalam proses pemulihan mereka. Dalam psikologi positif, langkah pertama adalah upaya untuk membangun kekuatan dan potensi individu remaja wanita tersebut. Melalui terapi atau konseling yang dilakukan oleh para ahli terlatih, remaja wanita diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi dan menggali potensi serta kekuatan internal mereka yang mungkin terpendam. Mereka dapat menemukan ketekunan yang kuat untuk melawan trauma yang mereka alami, menunjukkan kreativitas yang luar biasa dalam mengatasi kesulitan, atau menemukan rasa empati yang mendalam sebagai sumber daya yang dapat mereka andalkan dalam proses pemulihan mereka.
Pendekatan psikologi positif juga menekankan pentingnya memfokuskan pada aspek kehidupan yang positif. Remaja wanita yang mengalami trauma pelecehan seksual perlu dibantu untuk menemukan kembali minat dan kegiatan yang memberikan kebahagiaan dan makna dalam hidup mereka. Proses ini dapat melibatkan eksplorasi minat baru, pengembangan hobi, atau menghadapi tantangan baru yang dapat memperkuat rasa kemandirian dan rasa percaya diri mereka. Dengan memusatkan perhatian pada hal-hal yang positif dan memberikan mereka pengalaman yang memperkaya, remaja wanita dapat mengubah pandangan mereka terhadap diri mereka sendiri dan masa depan mereka yang penuh harapan.
Langkah ketiga adalah memberikan dukungan sosial yang kuat, hal ini merupakan komponen penting dalam penerapan psikologi positif dalam menangani trauma psikologis pada remaja wanita. Membangun jaringan sosial yang positif dan mendukung dapat membantu remaja wanita merasa didukung dan memperoleh pemahaman bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi trauma mereka. Hal ini dapat melibatkan keluarga, teman-teman, guru, atau komunitas yang peduli dan berempati. Remaja wanita perlu merasa didukung dan dipahami oleh orang-orang di sekitar mereka sehingga mereka merasa lebih kuat dan termotivasi untuk mengatasi trauma dan mewujudkan pemulihan mereka.
Mengatasi trauma psikologis pada remaja wanita akibat pelecehan seksual merupakan tantangan yang sangat besar. Namun, dengan menerapkan pendekatan psikologi positif, para korban akan merasa memperoleh dukungan, pemahaman diri yang lebih baik, meningkatkan kesejahteraan mental, dan membangun kehidupan yang positif. Hal ini dikarenakan psikologi positif berfokus pada kekuatan dan kemampuan remaja wanita untuk tumbuh dan berkembang melalui pengalaman traumatis ini. Dengan adanya dukungan profesional dan lingkungan yang mendukung, remaja wanita dapat memulihkan diri dan mencapai kehidupan yang lebih baik secara psikologis dan emosional.
Penulis: Resma Khaila Nurmawan
DAFTAR PUSTAKA
Natasya, G. Y., & Susilawati, L. K. (2020). Pemaafan pada remaja perempuan yang mengalami kekerasan dalam pacaran. Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi, 1(3), 169-177.
RAO, S. S. (2018). DAMPAK PSIKOLOGIS KORBAN KEKERASAN SEKSUAL PADA WANITA DEWASA AWAL (Doctoral dissertation, UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG).
Tursilarini, T. Y. (2017). Dampak kekerasan seksual di ranah domestik terhadap keberlangsungan hidup anak. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 41(1), 77-92.
Yenny, Y., Astuti, S. W., & Irmawan, D. (2022, August). REVISI KOMUNIKASI DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI POSITIF SEBAGAI UPAYA MENGATASI TOXIC RELATIONSHIP. In COSECANT: Community Service and Engagement Seminar (Vol. 2, No. 1).