PORTAL JABAR,- Setiap orang pastinya berbondong-bondong untuk bekerja keras memenuhi kebutuhan, memenuhi keinginan dengan segala usaha yang dikerjakan juga dengan segala usaha yang diperjuangkan dengan berbekal mengupgrade diri ataupun dengan mengejar takdir dengan segala cara apapun. Kebahagiaan adalah penilaian yang subjektif dalam menilai diri sebagai orang yang bahagia atau tidak. Hal ini beranjak dari pemikiran bahwa kebahagiaan dinilai berdasarkan kriteria-kriteria subjektif yang dimiliki individu. Seseorang biasanya merasakan ketidakbahagiaan dalam hidupnya walaupun dikelilingi oleh segala kenyamanan, kesejahteraan, dan cinta. Sebaliknya seseorang bisa saja tetap merasakan kebahagiaan walaupun hidupnya penuh dengan rintangan, ketidaksejahteraan, penuh dengan tragedi, dan bahkan tidak adanya cinta. Dari analisis ini dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan adalah suatu kondisi positif dan aktivitas positif yang dirasakan oleh individu secara subjektif dalam menilai diri sebagai individu yang bahagia atau tidak sehingga secara keseluruhan kualitas hidup menjadi baik.
Dalam kekuatan karakter dalam ilmu Psikologi Positif biasa disebutkan dengan istilah Character Strength, memiliki arti sekumpulan sifat positif yang diekspresikan melalui pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang yang mereka ciptakan dalam konteks individu ataupun komunitas. Character strength bukan tentang mengabaikan yang negatif. Sebaliknya, character strength membantu kita mengatasi kesulitan yang dilalui dalam hidup.
Teori kekuatan karakter dikembangkan oleh Martin Seligman sebagai pencetus Psikologi Positif, dan Christopher Peterson akhirnya mendirikan Values In Action (VIA) Institute on Character, yang mengidentifikasi kekuatan karakter positif yang dimiliki semua orang (dalam derajat yang berbeda-beda). Semua orang dapat mencoba untuk mengetahui bagaimana kekuatan karakter yang ada pada diri pribadi dengan mengikuti tes online pada website https://www.viacharacter.org/, selain itu hasil tes dapat diunduh sebagai koleksi pribadi memahami diri.
Teori ini mengidentifikasi 6 virtues (kebajikan) seperti, wisdom, courage, humanity, justice, temperance, and transcendence juga 24 kekuatan karakter (Character strength) yang ada dalam diri manusia, seperti hope, kindness, love, social intelligence, self-regulation, and perspective, dan lain-lain yang bisa dilihat pada gambar di atas.
Terdapat empat unsur yang paling berpengaruh menurut pandangan penulis dalam mencapai kebahagiaan hidup diantaranya karakter dari unsur Love, Forgiveness and Mercy, Gratitude, dan Hope. Mengapa demikian? Karena hal bila individu memiliki rasa cinta dari dalam dirinya maka dengan mudah seseorang dapat menebarkan sisi positif juga baikan lainnya kepada orang lain dengan hal itu orang lain yang ada disekitarnya akan bisa merasakan bagaimana bentuk cinta yang diluapkan dari kasih kehangatan orang yang memiliki kekuatan karakter Love. Selanjutnya dengan kita yang mampu memaafkan diri kita sendiri tandanya kita telah menerima kekurangan yang ada pada diri kita dalam memahami hal tersebut tidaklah mudah untuk kita menerima kesalahan pada diri. Namun dengan hati yang tulus juga ikhlas akan mampu menghadapi semua kerumitan yang kita hadapi dengan memaafkan kesalahan pada diri kita sendiri bahkan kepada orang lain yang memiliki kesalahan pada kita dengan kekuatan karakter Forgiveness and Mercy. Dalam menjalani kehidupan ini pasti selalu ada alasan dimana kita mengalami kesedihan yang begitu mendalam namun juga kita bisa saja merasakan kebahagiaan yang terjadi bila kita bersyukur karena kita telah berbesar hati menerima kasih sayang Tuhan yang seperti ini maka mudahlah kita untuk bersyukur mengalami kejadian-kejadian unik saat menjalin aktivitas setiap hari, dengan ini kita telah mempelajari konsep kekuatan karakter Gratitude. Selama kita memiliki usia di dunia ini maka tak ada salahnya kita memiliki harapan yang besar untuk hidup ini, yang kita inginkan semua cita-cita kita dapat tercapai dalam semua tindak usaha yang kita lakukan, bila kita masih memiliki harapan maka kita masih akan tetap untuk hidup, dalam memiliki harapan tentunya pasti kita memerlukan motivasi, namun yang perlu diingat dalam mencapai harapan ini harus sesuai dengan usaha yang dilakukan dan tidak hanya menjadi angan-angan saja, dengan adanya hal ini maka kita telah memenuhi konsep Hope.
Dalam menerapkan teori kekuatan karakter dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan kesabaran, dedikasi, dan konsistensi. Jika menghadapi kesulitan, cobalah melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Namun yang dapat diketahui bahwa untuk mengasah dan mengoptimalkan kekuatan karakter ini dapat membantu seseorang untuk mencapai kehidupan yang lebih bermakna dengan begitu individu lebih bisa untuk mencapai kebahagiaan hidupnya.
PENULIS: Nabila Sevsenia Putri Utami
Daftar Pustaka :
- Ardani, T. A., & Istiqomah, D. (2020). Psikologi Positif Perspektif Kesehatan Mental Islam. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.