Apa itu Gratitude?
PORTAL JABAR,-Kata gratitude diambil berasal dari akar Latin gratia, yang berarti kelembutan, kebaikan hati, atau berterima kasih, semua kata yang terbentuk asal akar Latin ini bekerjasama menggunakan kebaikan, kedermawanan, pemberian, keindahan asala, memberi dan mendapatkan, atau menerima sesuatu tanpa tujuan apapun (Pruyer, Emmons & McCullough, 2003). Berdasarkan Emmons serta McCullough (2003) pada Sulistyarini (2010), menunjukkan bahwa kebersyukuran iala sebuah bentuk emosi atau perasaan yang berkembang menjadi suatu sikap, sifat moral yang baik, kebiasaan, sifat kepribadian, dan
akhirnya akan mensugesti seseorang menanggapi atau berekasi terhadap sesuatu atau situasi, Emmon juga menambahkan bahwa syukur itu membahagiakan, membuat perasaan nyaman, dan bahkan memacu motivasi.
Berasal penjelasan tersebut diketahui bahwa akibat dari perasaan bersyukur bisa berkembang menjadi reaksi atau tanggapan yang berwujud sebuah sikap. Oleh sebab itu,
syukur dapat mendorong atau memotivasi seseorang.
Rasa syukur atau gratitude adalah sikap mental yang melibatkan penghargaan, pengakuan, dan penghargaan kebaikan yang diberikan kepada kita. Hal ini tidak hanya terkait dengan materi atau prestasi, tetapi juga melibatkan apresiasi terhadap hubungan, momen kecil, dan berbagai aspek positif kehidupan sehari-hari. Pondasi dari sebuah kebahagiaan adalah rasa syukur. Rasa syukur adalah kekuatan yang mampu mengubah perspektif kita. Saat kita fokus pada apa yang kita miliki daripada apa yang
tidak kita miliki, kita merasakan keberlimpahan dan kebahagiaan yang sudah ada di sekitar kita. Ketika kita bersyukur, kita melihat dunia dengan pandangan yang lebih lapang, dan itu membantu kita mengatasi tekanan hidup dengan lebih baik. Rasa syukur dalam hidup bisa menjadi sebuah pengakuan dan apresiasi yang tulus terhadap segala hal yang kita miliki, pengalaman yang kita alami, dan hubungan yang kita jalani. Ini melibatkan sikap hati yang bersyukur dan menghargai setiap momen yang diberikan kepada kita. Rasa syukur adalah pilihan yang kita buat setiap hari. Saat kita menerapkan sikap syukur dalam hidup kita, kita akan menemukan kedamaian, kebahagiaan, dan kepuasan yang lebih besar dalam perjalanan kita.
Individu yang mempunyai rasa syukur dalam dirinya akan menyadari dan senantiasa merogoh hal-hal positif sehingga Ia bisa mempersepsikan dirinya bahwa Ia menerima banyak kebaikan dan pemberian baik dari Yang Kuasa maupun orang pada lingkungan sekitarnya sehingga mampu meningkatkan motivasinya untuk berlaku baik dan membalas kebaikan tersebut pada orang lain dalam bentuk perbuata, perkataan, maupun lain, mandiri, dan mampu berfungsi sepenuhnya dalam lingkungan sosial. Hal ini senada dengan yang diungkapkan Emmons serta Mishra (2010) yang menyatakan bahwa gratitude adalah dasar kesejahteraan (wellbeing) dan Kesehatan mental sepanjang hidup insan. Dari masa kanak-kanak hingga usia tua, akumulasi dari keadaan positif secara psikologis, fisik, maupun hubungan rekanan dikaitkan menggunakan gratitude.
Kehidupan mahasiswa adalah tahap penting dalam perjalanan pendidikan seseorang. Namun, seringkali mahasiswa merasa tertekan oleh tuntutan akademik, persaingan, dan tanggung jawab sosial. Dalam menghadapi tantangan ini, penerapan gratitude atau rasa syukur menjadi hal yang penting. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya penerapan gratitude dalam kehidupan mahasiswa dan bagaimana hal tersebut dapat membantu mereka menemukan keseimbangan, meningkatkan kesejahteraan mental, dan menghargai perjalanan pendidikan mereka.
Pertama-tama, mahasiswa perlu menghargai kesempatan pendidikan yang mereka dapatkan. Pendidikan adalah suatu hak istimewa yang tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mengaksesnya. Dengan penerapan gratitude, mahasiswa dapat lebih menyadari nilai dari peluang tersebut. Mereka akan menghargai waktu, upaya, dan sumber daya yang telah mereka investasikan dalam pendidikan mereka. Dalam keseharian mereka, mahasiswa akan belajar untuk bersyukur atas kesempatan untuk belajar, berinteraksi dengan sesama mahasiswa, dan mendapatkan bimbingan dari dosen-dosen mereka. Dengan menyadari nilai dari peluang pendidikan, mahasiswa akan menjadi lebih termotivasi dan memiliki semangat yang tinggi untuk meraih keberhasilan akademik.
Penerapan gratitude juga memiliki dampak positif pada kesejahteraan mental mahasiswa. Kehidupan mahasiswa seringkali penuh dengan tekanan akademik dan emosional. Dalam situasi seperti ini, melihat hal-hal positif dan berterima kasih atas apa yang telah mereka capai dapat mengubah perspektif mereka. Mahasiswa yang menerapkan gratitude akan lebih mampu menghadapi stres dan kecemasan dengan lebih baik. Mereka akan fokus pada hal-hal yang baik dalam hidup mereka, sehingga dapat mengurangi tingkat kekhawatiran dan depresi. Dengan mempraktikkan gratitude secara rutin, mahasiswa dapat memperkuat ketahanan mental mereka, mengembangkan kepuasan diri, dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Gratitude juga berperan penting dalam membangun hubungan yang bermakna dalam lingkungan kampus. Mahasiswa dapat mengungkapkan rasa terima kasih kepada dosen-dosen, rekan mahasiswa, dan orangorang di sekitarnya yang telah membantu dan mendukung mereka. Melalui ungkapan rasa syukur, mahasiswa dapat memperkuat ikatan sosial dan membentuk komunitas yang positif. Hubungan yang baik dengan dosen dan sesama mahasiswa tidak hanya berdampak pada pembelajaran, tetapi juga memberikan dukungan emosional dan motivasi. Dengan berbagi rasa terima kasih, mahasiswa menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan membangun korelasi yang positif dengan orang-orang di sekitar.
Dalam kehidupan mahasiswa, tantangan dan kegagalan adalah hal yang tak terhindarkan. Namun, dengan penerapan gratitude, mahasiswa dapat melihat tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar. Mereka belajar untuk bersyukur atas setiap pengalaman, baik sukses maupun kegagalan, karena semuanya memiliki nilai pembelajaran. Dengan melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh, mahasiswa dapat mengembangkan rasa percaya diri yang kuat dan ketahanan mental. Mereka tidak akan merasa terhenti oleh kegagalan, tetapi justru melihatnya sebagai batu loncatan menuju kesuksesan berikutnya. Penerapan gratitude memungkinkan mahasiswa untuk memiliki pandangan yang lebih positif terhadap perjalanan pendidikan mereka dan mendorong mereka untuk terus mencapai potensi terbaik mereka.
Penerapan gratitude membantu membentuk mindset yang positif dalam kehidupan mahasiswa. Dengan fokus pada hal-hal yang berharga dalam hidup mereka, mahasiswa dapat menjaga sikap optimis dan semangat yang tinggi. Hal ini berdampak pada motivasi dan produktivitas mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik dan mencapai tujuan mereka. Melihat sisi terbaik dari setiap situasi membantu mahasiswa menjaga keberanian dan semangat dalam menghadapi tantangan. Dengan mempraktikkan gratitude secara konsisten, mahasiswa dapat menjaga pikiran mereka tetap positif dan membangun landasan yang kuat untuk meraih kesuksesan dalam perjalanan pendidikan mereka.
Penerapan gratitude memiliki peran penting dalam kehidupan mahasiswa. Dengan menghargai peluang pendidikan, meningkatkan kesejahteraan mental, membangun hubungan yang bermakna, mengubah tantangan menjadi peluang, dan membentuk mindset positif, mahasiswa dapat menemukan keseimbangan dan menghargai perjalanan pendidikan mereka dengan penuh syukur.
Penulis : Sacharissa Davita Putri
Referensi
- Watkins, P. C., Woodward, K., Stone, T., & Kolts, R. L. (2003). Gratitude and happiness: Development of a measure of gratitude, and relationships with subjective well-being. Social Behavior and Personality, 31(5), 431-452.