PORTAL JABAR,- Istilah love language atau sering disebut bahasa cinta begitu dikenal luas di kalangan remaja, apa makna love language itu?
Keadaan dimana seseorang merasa dicintai, tentu saja ia akan berkontribusi baik di pengalaman positif dalam hidupnya. Adanya istilah the five love language yang dicetuskan oleh Gary Chapman yang memberikan gambaran pengukuran terhadap kebutuhan seseorang pada pasangannya.
Perasaan cinta terhadap pasangan akan membawa pengaruh positif juga dapat membawa pengaruh negatif. Tetapi keadaan dimana individu terpenuhi kebutuhannya, rasa cinta dapat menjadikan seseorang lebih baik dalam menghadapi permasalahan dalam dirinya sendiri. Pada dasarnya konsep love language ini menunjukkan perbedaan setiap individu dalam mengungkapkan rasa cinta terhadap pasangan dan bagaimana mereka menentukan cara yang membuat dirinya merasa dicintai.
Dalam menjalin hubungan spesial, pentingnya menunjukkan emosi positif yaitu suatu keadaan yang menghadirkan perasaan yang positif seperti rasa kebahagiaan. Kebahagiaan menurut Selligman ialah kebutuhan yang mendasar bagi seorang individu dan sejatinya perasaan baik yang ditimbulkan karena kebaikan yang diperbuat manusia. Dengan demikian adanya emosi positif dalam menjalin hubungan dapat memperluas tindakan diri kita sendiri seperti menjadi kreatif, membuat kita berpikiran terbuka, meningkatkan ketahanan dan kemampuan dalam mengatasi masalah dalam hubungan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsep love language dalam sebuah hubungan percintaan mampu meningkatnya kualitas hubungan lawan jenis. Di Indonesia ada penelitian baru-baru ini mengungkapkan jika wanita merasa dicintai oleh pasangan ketika pasangannya memberikan hadiah, memberi bantuan, dan menghabiskan waktu bersama juga lancarnya komunikasi diantara keduanya yang menjadi pondasi kuat untuk ketahanan hubungan.
Hal ini membuat penulis menjadi tertarik bagaimana peran the five love language dalam meningkatkan emosi positif dan kualitas hubungan pada pasangan lawan jenis.
Love language ialah cara sederhana untuk mengekspresikan rasa cinta pada pasangannya. Menurut Chapman (2010) love language atau bahasa cinta memiliki 5 bentuk pengungkapan seperti, Words of affirmation, Quality Time, Acts of Service, Receiving Gifts, dan Physical Touch.
Words of Affirmation
Pengungkapan rasa cinta melalui pujian, kalimat manis, dan rangkaian kata romantis yang diberikan oleh pasangan.
Quality Time
Mengahabiskan waktu berdua dengan pasangan membuat seseorang merasa dicintai dalam sebuah hubungan lawan jenis.
Act of Service
Memberikan bantuan pada pasangan setiap salah satunya membutuhkan adalah hal yang menjadi pondasi ketahanan hubungan.
Receiving Gifts
Memberikan atau memperoleh hadiah dari pasangan menjadikan seseorang merasa dihargai dan dicintai.
Physical Touch
Sentuhan lembut yang diberikan pasangan merupakan ekspresi penyaluran kasih sayang dan cinta kepada pasangan.
Dari penjelasan the five love language di atas memberikan gambaran bagaimana kita bisa menentukan apa saja bentuk pengungkapan kasih sayang dan rasa cinta kepada pasangan kita serta menimbulkan kebahagian dalam menjalani hubungan romantis.
Emosi positif : Kebahagiaan (Happiness)
Kebahagiaan adalah konsep yang merujuk pada bentuk emosi dan aktivitas positif yang dialami dan dirasakan individu dan tidak memiliki komponen perasaan sama sekali. Emosi positif ini mempunyai tiga bentuk yaitu berhubungan dengan masalalu, masa kini dan masa depan. Menurut Martin Seligman, kesenangan sendiri merupakan asal dari bentuk kegiatan yang kompleks dan menimbulkan perasaan bahagia.
Hakikatnya kebahagiaan itu suatu kondisi psikologis dalam bentuk positif yang ditandai dengan kepuasaan terhadap kisah masalalu, emosi positif yang tinggi, dan rendahnya tingkat emosi negatif.
Peran the five love language terhadap kebahagiaan
Mengungkapkan perasaan cinta dan kasih sayang menggunakan 5 bahasa cinta ini dapat menimbulkan kebahagiaan dalam menjalani hubungan lawan jenis. Bagaimana kita menerima bentuk kesedarhanaan cinta yaitu mendapatkan pujian dari pasangan, menyalurkan sentuhan fisik, memperoleh hadiah, selalu diberikan bantuan dan pelayanan baik, dan menghabiskan waktu bersama pasangan.
Dengan hal itu kita bisa merasakan bahwa kita dicintai oleh pasangan karena kebahagian merupakaan penilaian individu terhadap semua kualitas hidup serta hak setiap orang dalam mencari kesejahteraan hidupnya dan hal itu dapat memicu peningkatan emosi positif dalam diri.
PENULIS: Yunita Novianti
Referensi :
- Patnani, M. (2012). Kebahagiaan pada perempuan. Jurnal Psikogenesis, 1(1), 56-64.
- Surijah, E. A., Sabhariyanti, N. K. P. D., & Supriyadi, S. (2019). Apakah Ekspresi Cinta Memprediksi Perasaan Dicintai? Kajian Bahasa Cinta Pasif dan Aktif. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(1), 1-14.
- Surijah, E. A., Swari, N. P. K. P., & Supriyadi, S. (2021). Tiga Faktor Bahasa Cinta Berdasarkan Sumber Bukti Empirik pada Individu Yang Telah Menikah di Bali, Indonesia. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 12(3), 260-284.
- AUTHENTIC HAPPINESS Using the New Positive Psychology to Realize Your Potential for Lasting Fulfillment Martin E.P. Seligman, Ph.D (Author of the national bestseller LEARNED OPTIMISM)