JAKARTA,– Kecintaan tokoh Jawa Barat asal Majalengka TB Hasanuddin terhadap seni budaya Sunda sudah tak diragukan lagi.
Anggota Komisi I DPR RI ini juga berkomitmen untuk mengangkat budaya Sunda agar lebih dikenal dunia.
“Masyarakat adat, pelaku seni dan juga kesenian Budaya Sunda memiliki potensi untuk diangkat dan dikembangkan menjadi tujuan wisata dalam aspek kearifan lokal Jawa Barat,” kata Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan ini, Minggu (27/11).
Ia menambahkan,peran budayawan dan seniman sudah sangat melekat dengan masyarakat Jawa barat. Sebab Jawa Barat ini merupakan salah satu provinsi yang kaya akan budaya dan seni.
Karena itu, seni dan budaya Sunda bukan hanya kebanggaan masyarakat Jawa Barat, akan tetapi identitas bangsa yang harus terus diperkenalkan kepada dunia luar.
“Bila seni dan budaya Sunda berkembang otomatis kesejahteraan seniman budaya Sunda juga ikut terangkat. Kearifan lokal harus kita angkat, agar dunia tahu bahwa kita punya kelebihan dan keunikan yang tidak dimiliki oleh orang lain,” kata Ketua Dewan Penasihat Pencak Silat Gagak Lumayung ini.
Ditempat terpisah seniman Sunda asal Subang, Pepen Supendi, mendapat kesempatan untuk tampil di Wai Wai World Fair di Jepang, 27 November 2022.
Padahal, awalnya keberangkatan Pepen ke Jepang atas permintaan KBRI di Jepang untuk melatih rampak gendang.
“Awalnya saya berangkat ke Jepang diminta untuk melatih rampak kendang oleh KBRI Jepang. Tapi karena kedatangan saya bertepatan dengan digelarnya Wai Wai World Fair, saya kemudian dilibatkan untuk melatih delegasi dari UPI yang akan tampil. Bahkan saya ikut main juga,” tutur jebolan sarjana ISBI ini saat ditemui di workshopnya di kawasan Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung.
Pepen mengatakan, awalnya tim delegasi yang akan tampil di Wai Wai World Fair hanya akan bermain angklung. Tapi kemudian ditampilkan juga rampak kendang yang merupakan karya seni budaya nasional asal Jawa Barat.
“Indonesia memiliki banyak ragam budaya, dan saya mendapat kehormatan untuk memperkenalkan seni budaya Indonesia yang beragam di luar negeri,” ujarnya.
Pepen mengungkapkan, keberangkatanya ke Jepang merupakan rekomendasi dari anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (p) TB Hasanuddin yang sangat peduli pada kesenian dan budaya Sunda.
Bahkan, karena niat yang sangat kuat untuk melestarikan adat dan budaya termasuk pelaku seni Sunda, TB Hasanuddin mendirikan Yayasan Wilasantana Talaga Manggung yang menaungi Bale Budaya Parahyangan.
“Saya sudah kenal lama dengan beliau (TB Hasanuddin,-red). Beliau adalah tokoh yang peduli terhadap masyarakat adat dan memahami kultur dan kearifan lokal Jawa Barat itu sendiri,” ungkap Pepen.
“Saya sangat berterimakasih pada Pak TB Hasanuddin yang memberi kesempatan pada saya untuk mengenalkan rampak kendang ke Jepang dan juga atas perhatiannya yang sangat besar pada seni dan budaya Sunda,” imbuh dia.
Sedikit menoleh kebelakang, Pepen yang lahir di Desa Tanjungsiang Kabupaten Subang ini mengaku jatuh cinta pada kesenian Sunda sejak belia.
Menurutnya, paman dan bibinya merupakan seniman Sunda dan kerap bermain alat musik Sunda di rumah.
“Karena sering melihat dan mendengar akhirnya menular dan jadi jatuh cinta pada seni Sunda, bahkan kuliah juga ambil jurusan Karawitan,” ungkapnya.
Kedepannya ia berharap agar seniman Sunda semakin meningkatkan kreativitas dan mampu menghasilkan karya. Ia juga berharap agar genarasi muda dapat mempelajari dan melestarikan kebudayaan Indonesia.
“Indonesia memiliki banyak potensi seni budaya. Generasi muda perlu mengenal kesenian dan kebudayaan Indonesia dan memiliki kesadaran untuk melesatarikannya,” tandasnya. (nie)