PORTAL JABAR,- Seorang pramugara dipecat dari pekerjaannya setelah dituduh mencuri identitas anak laki-laki yang sudah meninggal dalam kecelakaan mobil. Aksinya dilakukan demi bisa memulai hidup baru di Amerika.
Dilansir dari dailystar, warga negara Brasil Ricardo Cesar Guedes telah bekerja di sebuah maskapai penerbangan selama dua dekade setelah dilaporkan berpura-pura menjadi William Ericson Ladd – seorang bocah lelaki dari Atlanta yang meninggal dalam kecelakaan mobil pada usia 4 tahun.
Pria berusia 49 tahun itu bahkan menikahi istrinya dengan nama William Ericson Ladd, menurut surat kabar lokal Houston Chronicle.
Guedes didakwa memberikan pernyataan palsu pada aplikasi paspor dan peniruan identitas warga AS yang salah. Sebuah pengaduan pidana yang diajukan di pengadilan Texas mengatakan bahwa Ladd telah tewas secara tragis hanya satu bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-5 dalam kecelakaan di Negara Bagian Washington pada tahun 1979.
Guedes, sementara itu, diduga telah memulai kehidupan baru di AS ketika ia memperpanjang masa tinggal visa turis untuk kunjungan dari Brasil pada pertengahan 1990-an.
Guedes mengajukan paspor atas nama William Ericson Ladd pada tahun 1998 dan menetap di Lake Houston, Texas, di mana dia membeli rumah dan BMW, kata pihak berwenang.
Pramugara tersebut dilaporkan baru mengakui identitas aslinya ketika agen Dinas Keamanan Diplomatik (DSS) melacaknya dan menginterogasinya ketika dia muncul di Bandara Internasional George Bush tahun lalu pada hari ulang tahun ke-47 Ladd.
Guedes mengatakan kepada petugas: “Saya bermimpi, dan mimpi itu berakhir. Sekarang saya harus menghadapi kenyataan.”
Debra Lynn Hays, ibu Ladd, telah memberikan tanggal kelahiran dan kematian putranya kepada penyelidik khusus dari DSS.
Guedes telah bekerja selama puluhan tahun sebagai pramugara.
Terakhir dia bekerja di United Airlines hingga tahun 2020.
United Airlines kemudian mengumumkan Guedes dipecat tak lama setelah berita itu dipublikasikan.