PORTALJABAR,- Jaringan nasional laboratorium Intibios Lab mengembangkan layanan terintegrasi yang mencakup laboratorium klinik, vaksinasi, konsultasi dokter, dan farmasi.
Selama ini Intibios fokus pada tes yang berhubungan dengan pelacakan Covid-19 kini
Nama jaringan ini pun berubah menjadi Intibios Lab, Klinik & Farmasi.
“Jadi ini soft launching kita di Bandung mengawali kehadiran Intibios Lab Klinik dan Farmasi yang merupakan transformasi atau perubahan atau peningkatan dari pelayanan dari Intobios Lab yang selama ini dikenal hanya melayani untuk PCR dan Antigen. Awalnya Intibios Lab ini kontribusi kami untuk membantu pemerintah memutus rantai tular dari Covid-19,” kata Pendiri Intibios Lab Enggartiasto Lukita,
dalam soft launching layanan terintegrasi Intibios di Bandung, Selasa (14/12).
Menurut Enggar, saat ini pelayanan kesehatan dirasakan masih jauh dari cukup atau bahkan bisa dibilang masih sangat terbatas.
“Akhirnya masyarakat khususnya menengah keatas lebih memilih untuk pergi ke luar negeri hanya untuk medical check up misalnya atau ke dokter gigi. Pak Presiden pernah nenyampaikan coba kita tidak usah melarang masyarakat untuk berobat ke luar negeri, tapi kita bikin pelayanan yang disini yang lebih baik,” tutur mantan
Menteri Perdagangan RI 2016-2019 ini.
Sementara Rio Abdurrachman, Direktur Utama Intibios Lab, Klinik & Farmasi mengatakan transformasi ini merupakan respons atas meningkatnya kesadaran
masyarakat mengenai pemeriksaan kesehatan.
“Sebelumnya, sebagian besar masyarakat masih memandang pemeriksaan
kesehatan sebagai kemewahan. Atau, dilakukan ketika ada kebutuhan, seperti
rekomendasi dokter atau sebagai syarat melamar kerja. Kini, kesehatan semakin
masuk menjadi bagian sehari-hari dan masyarakat membutuhkan layanan yang
dekat dan mudah diakses untuk pemeriksaan kesehatan. Intibios mengembangkan layanan terintegrasi untuk menyambut tumbuhnya kesadaran masyarakat tersebut,” ujarnya.
Intibios Lab adalah buah kolaborasi sejumlah pelaku usaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium yang digagas pengusaha senior Enggartiasto Lukita bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly
Budiman, Then Herry, Rio Abdurrachman, dan Dokter Nanny Djaya.
Penanggung jawab laboratorium saat ini dijabat Dokter Veronica Wiwing yang memiliki spesialisasi di bidang mikrobiologi klinis.
Dalam acara tersebut dilaksanakan juga perjanjian kerja sama dengan sejumlah
perusahaan, organisasi, dan komunitas.
Perusahaan yang bekerja sama dengan
Intibios adalah Bank BNI Kantor Wilayah Jawa Barat, Istana Group dan Ateja Group.
Dari organisasi ada Ikatan Alumni Universitas Parahyangan dan Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia serta dari komunitas, ada kumpulan penggemar motor gede Police Owner Group.
Intibios Lab, Klinik & Farmasi kini memiliki 35 unit layanan, baik walk-in maupun drive thru di 18 kota, seperti Lampung, Yogyakarta, hingga Banyuwangi.
Rio menjelaskan, pemeriksaan kesehatan (melalui medical check-up dan tes yang
dibutuhkan di laboratorium), konsultasi dokter, pencegahan penyakit melalui
vaksinasi, dan penanganan masalah menggunakan obat-obatan yang disediakan oleh farmasi merupakan satu kesatuan mata rantai untuk membuat masyarakat tetap sehat, tetap produktif, dan bahagia.
“Kami ingin hadir dan menemani tumbuhnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan. Manfaat dari pemeriksaan kesehatan bukan hanya dirasakan oleh individu yang melakukannya, tapi juga meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat pada umumnya,” tandasnya. (*)