PORTALJABAR – Makanan rumah sakit merupakan makanan sehat yang sudah dirancang dokter atau ahli gizi sesuai kebutuhan porsi makanan pasien.
Menurut Supervisor Ahli Gizi Mymeal Catering Nurlayla S.Gz, makanan rumah sakit yang dianggap tidak enak bagi beberapa orang tak sepenuhnya benar.
Perlu diketahui MyMeal Catering adalah layanan katering diet sehat berbasis bahan organik untuk perorangan yang juga bekerja sama dengan rumah sakit.
“Sebenernya bukan makananya yang tidak enak, tapi karena indra perasa kita yang kurang bekerja saat sedang sakit,” tutur Nurlayla kepada awak media, Sabtu (26/6/2021).
“Pada saat sakit, entah itu indera penciuman atau indra perasa akan berkurang fungsinya,” kata Nurlayla.
Ia menyebutkan, makanan enak akan terasa tidak enak atau rasanya hambar saat sedang sakit. Bukan dari bahan makanannya.
Nurlayla mengatakan bahwa standar makanan sehat memang seperti itu. Biasanya, makanan rumah sakit tidak menggunakan banyak garam atau bumbu penyedap.
“Sebenarnya kalau orang sehat yang biasa makan MSG lalu tidak makan MSG dan bilang hambar, itu bukan karena tidak enak. Hanya belum terbiasa,” kata Nurlayla.
Nurlayla menuturkan, tugasnya harus memberikan edukasi kepada pasien atau pelanggan seputar cita rasa makanan sehat yang dinilai terasa hambar.
“Meski begitu, tetap harus mengonsumsi makanan sehat agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan,” pungkasnya.
Penggunaan garam dalam makanan rumah sakit memang tidak sebanyak garam dalam makanan untuk orang sehat.
Menurut Nurlayla, ada dua cara pemakaian garam dalam makanan rumah sakit, yaitu mengurangi jumlah pemakaian garam atau mengganti garam dengan bahan lain.
Pengurangan garam bisa diterapkan untuk semua makanan rumah sakit atau makanan sehat.
Sementara mengganti garam dengan bahan lain hanya diterapkan dalam makanan untuk pasien dengan sakit hipertensi.
Sumber: KOMPAS.com