KOTA BANDUNG,- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat memprediksikan kendaraan pribadi masih menjadi favorit bagi masyarakat, untuk melakukan perjalanan mudik maupun balik pada Idulfitri 1444 Hijriah.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Koswara mengatakan, antusias masyarakat menggunakan angkutan umum untuk mudik lebaran saat ini, tidak seperti dahulu.
Kendaraan roda empat dan sepeda motor menjadi pilihan utama untuk melakukan perjalanan mudik, sehingga menurut Koswara, pengaturannya fokus terhadap arus lalulintas.
“Penggunaan angkutan umum ini tidak sebesar zaman dahulu ya. Sekarang ini lebih banyak kepada angkutan pribadi roda empat maupun roda dua. Sehingga aspek pengaturannya lebih banyak pada lalulintas,”jelas Koswara usai Rapat Koordinasi Pengaturan Lalulintas pada Masa Lebaran 2023, di Harris Hotel & Convention Festival Citilink Bandung, Kamis (13/4).
Meski demikian menurut Koswara, pihaknya sudah menyiapkan angkutan umum untuk melayani pemudik.
Dishub Jabar juga kata Koswara sudah melakukan pengecekan kelaikan armada angkutan umum, hingga kesiapan sopir dan awak armada.
“Untuk menambah angkutan ini, kita lakukan program mudik gratis. Ini juga membantu pengangkutan masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik,”ucap Koswara.
Koswara menyebut pemudik yang akan menggunakan kendaraan roda dua hampir 60 persen.
Sedangkan, sisanya atau sekira 20 persen menggunakan angkutan umum seperti bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) dan bus antar kota dalam propinsi (AKDP).
“AKAP pengecekan di pusat. Kita AKDP dan ini telah dilakukan pengecekan di terminal, kita cek awak bus, kendaraannya pun sopirnya dan pembantunya. Sistem manajemen keselamatan juga dicek,” katanya.
Berdasarkan hasil survei, potensi pergerakan pemudik yang akan masuk ke Jabar dari Jakarta menuju ke arah timur sekira 20 juta.
Selain itu, pemudik yang keluar dari Jawa Barat sekira 15 jutaan dan pergerakan lintas yang masuk ke Jawa Barat sekira lima juta.
Kemudian, pergerakan penduduk total warga Jabar yang melakukan mudik hampir setengahnya.
“Kami punya penduduk hampir 50 juta dari survei kita menunjukkan bahwa yang akan melakukan perjalanan mudik di antara daerah di Jawa Barat itu sekitar 43 persen yang lainnya ada pergerakan untuk wisata maupun silaturahmi,” ujarnya. (*)