PORTALJABAR, TURKI – Kabul: Pemimpin agung Taliban Hibatullah Akhundzada mengatakan bahwa kelompok mereka “lebih condong” ke arah solusi politik dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan di Afghanistan. Taliban dan Pemerintah Afghanistan tengah berupaya berdamai.
Salah satu isu yang menarik adalah 46.000 jemaah haji tiba di Mina, Arab Saudi pun melakukan pemantauan protokol kesehatan.
1. Konflik Afghanistan: Taliban Klaim Lebih Condong ke Arah Solusi Politik
Pemimpin agung Taliban Hibatullah Akhundzada mengatakan bahwa kelompok mereka “lebih condong” ke arah solusi politik dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan di Afghanistan. Pengumuman disampaikan saat perwakilan pemerintah Afghanistan dan Taliban kembali duduk bersama dalam kelanjutan dialog damai di Doha, Qatar.
Selama berbulan-bulan, perwakilan Afhganistan dan Taliban menggelar dialog damai di Doha, yang terkadang terhenti sewaktu-waktu. Sejauh ini belum ada kemajuan berarti dalam dialog kedua kubu.
Sejauh ini Taliban mengklaim tetap berkomitmen mencapai sebuah solusi untuk mengakhiri perang. Grup tersebut menuduh “kubu oposisi” yang selama ini “membuang-buang waktu” dan menghambat kemajuan.
2. 46 Ribu Jemaah Haji Tiba di Mina, Saudi Pantau Protokol Kesehatan
Puluhan ribu orang memulai ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Minggu, 18 Juli 2021. Karena pandemi Covid-19 masih mengancam, ibadah haji tahun ini dikurangi drastis hanya untuk 60 ribu warga lokal dan ekspatriat yang sudah ada di Arab Saudi.
Di waktu normal, ibadah haji biasanya diikuti sekitar 2,5 juta jemaah haji. Sejak Sabtu malam, jemaah telah melakukan tawaf dan kemudian pergi menuju Mina.
Mina berada di sebuah lembah yang dikelilingi pegunungan batu. Pada setiap tahunnya, area ini diubah menjadi kamp besar bagi para jemaah haji.
Seperti tahun sebelumnya, ibadah haji tahun ini dijalankan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh jemaah terlihat memakai masker saat beribadah, dengan sejumlah petugas memantau ketat kepatuhan mereka semua terhadap prokes.
3. Turki Kecam Pengadilan UE yang Larang Pemakaian Penutup Kepala
Turki mengecam sebuah putusan dari pengadilan Uni Eropa yang melarang penggunaan beberapa tipe penutup kepala di bawah situasi tertentu. Menurut Turki, larangan ini adalah “pelanggaran terhadap kebebasan beragama.”
Ankara juga menilai larangan ini dapat semakin memperburuk prasangka negatif terhadap perempuan Muslim di Eropa.
Kamis kemarin, Pengadilan Hukum EU (CJEU) mengeluarkan sebuah putusan, membolehkan perusahaan-perusahaan di zona Eropa untuk melarang karyawan mereka memakai penutup kepala di bawah kondisi tertentu.