Si JERUK MANIS (Citrus sinensis (L.) Osbeck) Yang Kaya Akan Manfaat Dalam Kesehatan Kulit
PORTALJABAR – Penyebab kerusakan kulit adalah radikal bebas berupa sinar ultraviolet (UV) yang mengganggu kesehatan dan penampilan, sehingga kesehatan kulit juga harus dijaga dan dilindungi. Penuaan sering dikaitkan dengan paparan UV, dikarenakan radiasi UV menyebabkan oksigen atau reactive oxygen (ROS) yang menyebabkan
penurunan kolagen kulit, adapun cara untuk mengatasi masalah kulit akibat radikal bebas, salah satunya dengan penggunaan antioksidan untuk menstabilkan radikal bebas, contohnya dengan menggunakan masker wajah.
Ada banyak jenis masker kulit yang menimbulkan efek samping terutama yang terdapat bahan kimia, demi menghindari efek samping, penggunaan masker kulit jeruk sebagai alternative. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keefektifan kulit jeruk untuk di jadikan masker wajah. Kandungan minyak kulit jeruk yang begitu banyak sehingga dapat digunakan sebagai flavour terhadap produk minuman, kosmetika, dan sanitari. Kata kunci : Jeruk Manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck). Morfologi, fitokimia, potensi farmakologi.
Kulit merupakan organ yang menutupi seluruh permukaan tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung terhadap pengaruh luar. Salah satu penyebab kerusakan kulit adalah radikal bebas berupa sinar ultraviolet (UV) yang mengganggu kesehatan dan penampilan, sehingga kesehatan kulit juga harus dijaga dan dilindungi (Nirmala, A., 2015).
Penuaan sering dikaitkan dengan paparan UV, dikarenakan radiasi UV menyebabkan oksigen atau reactive oxygen (ROS) yang menyebabkan penurunan kolagen kulit (Nisa, K dan Erisa, S., 2016). Selain itu, paparan radikal bebas berlebih dapat menyebabkan hiperpigmentasi, kulit kusam, wajah berjerawat, garis-garis halus dan keriput pada wajah.
Adapun cara untuk mengatasi masalah kulit akibat radikal bebas, salah satunya dengan penggunaan antioksidan untuk menstabilkan radikal bebas (Nisa, K dan Erisa, S., 2016). Pada jeruk manis ini terkandung senyawa alkaloid, fenolik, flavonoid, saponin, steroid, Terpenoid. Serta kaya dengan antioksidan, dan vitamin C yang tinggi, serta mengandung vitamin dan mineral lain yang dibutuhkan seperti vitamin B1, asam folat, vitamin E, dan karotenoid, hingga potassium. Yang bagus untuk kesehatan kulit serta daya tahan tubuh secara alami, serta juga terkenal akan kandungan air yang sangat tinggi (Andhi Fahrurroji, Hafrizal Riza 2020).
Kecantikan pada tubuh, khususnya kulit pada wajah sangat diidam-idamkan terutama bagi wanita. Berbagai cara dilakukan agar mendapat kulit wajah yang cantik sehingga kadang kaum hawa merogoh kocek yang tidak sedikit untuk melakukan perawatan kulit wajah. Beberapa kulit wajah manusia sangat sensitif terhadap bahan kimia, sehingga terkadang banyak dari kulit wajah mereka menjadi sensitif karena penggunaan atau perawatan wajah yang tidak tepat.
Oleh karena itu, digunakan ekstrak kulit buah jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck), merupakan bahan alami yang sudah diketahui lebih aman penggunaannya dibandingkan dengan bahan kimia. Citrus sinensis L. Osbeck memiliki nama lain yang berbeda-beda pada masing-masing daerah anatara lain jeruk manis, Lemo cina (Mandar), Lemo te’ne (Makassar) dan Lemo cina (Mamuju) (Dari, A. dkk., 2020).
Jeruk merupakan produk unggulan penghasil buah-buahan di Indonesia, menjadi fokus pengembangan di 57 kabupaten/kota di daerah maju untuk meningkatkan diversifikasi pangan pada tahun 2018. Perbandingan luas panen jeruk meningkat dari tahun 2013 ke tahun 2014 dari 48.154 Ha menjadi 51.098 Ha. Secara perbandingan tahun yang sama, produksi jeruk meningkat dari 1.548.394 ton menjadi 1.785.256 ton, yang menjadikan jeruk Indonesia menyumbang sekitar 9,01% dari produksi buah negara dan merupakan kelompok produk terbesar keempat sebagai persentase produk buah-buahan di Indonesia pada tahun 2013.
Menurut data Kementerian Pertanian, produksi jeruk pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai lebih dari 3,25 juta ton, atau diperkirakan meningkat, 93% dari tahun 2016 hingga 2020. Luas tanaman jeruk yang dipanen pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 61.778 hektar dengan pertumbuhan 2% per tahun. Dan menurut Kementerian Pertanian, jumlah limbah kulit di Indonesia sebanyak 309.678 ton per tahun. Kulit jeruk seringkali dibuang begitu saja dan tidak digunakan, serta menjadi limbah yang tidak bermanfaat (Dari, A. dkk. 2020).
Berdasarkan paparan di atas, dijelaskan bahwa minimnya pemanfaatan limbah kulit jeruk di bidang perawatan kulit, misalnya sebagai bahan dasar masker wajah. Ada banyak jenis masker kulit yang tersedia dengan harga yang mahal, bahan kimia dalam campuran masker dapat mempengaruhi kesehatan kulit sehingga menyebabkan iritasi dan alergi. Maka pada penelitian ini akan dijelaskan cara pembuatan masker kulit wajah dengan menggunakan bahan alternatif kulit jeruk dan mengetahui adanya
kandungan antioksidan pada bubuk kulit
jeruk.
Manfaat penelitian ini bermanfaat bagi beberapa pihak antara lain peneliti yang dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk pengembangan lebih lanjut, untuk menambah informasi atau pengetahuan tentang pemanfaatan kulit jeruk sebagai masker, sebagai sarana memperluas pengetahuan yang ada, meningkatkan kerjasama dan mengembangkan kreativitas ilmiah, mengetahui potensi kulit jeruk manis sebagai bahan alternatif untuk menghasilkan masker yang aman dan sehat.
Bagi masyarakat, penelitian ini berharap dapat memberikan pengetahuan tentang cara membuat masker dari kulit jeruk manis sebagai bahan utama, dan memberikan peluang usaha dalam membuat masker wajah dari bahan kulit jeruk, menciptakan lingkungan yang bersih dari limbah menggunakan kulit jeruk sebagai wajah, bahan kimia dalam campuran masker kulit dapat mempengaruhi kesehatan kulit, terdapat kasus iritasi dan alergi.
TAKSONOMI
Jeruk manis ini diduga berasal dari Assam, India, Tiongkok selatan atau asia tenggara. Pengklasifikasian Jeruk manis ini menurut taksonomi adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae, Filum. : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida, Orde : Sapindales
Family : Rutaceae, Genus : Citrus, Spesies : Citrus sinensis L. Osbeck.(Sindonews, 2018).
MORFOLOGI
Jeruk manis (Citrus sinensis (L.) Osbeck) merupakan buah yang paling banyak ditanam di dunia dengan iklim tropis atau subtropis dan merupakan salah satu dari produk buah yang berperan sangat penting di dunia.pasar nasional dan global. Tinggi rata-rata pohon jeruk adalah 910 m (meskipun spesimen yang lebih tua mencapai 15 m). Pohon jeruk memiliki kulit yang tipis, halus, berwarna hijau keabu-abuan. Panjang daun 10 cm, berseling, lonjong dengan tepi terlipat (Milind dan Dev 2012).
Daun terbagi menjadi 2 bagian, yaitu daun besar dan daun kecil, serta memiliki ujung dan pangkal yang runcing. Permukaan atas daun mengandung zat lilin, pektin, berwarna hijau halus dan mengkilat. Jeruk manis berbentuk bulat atau hampir bulat, berukuran cukup besar, berwarna hijau sampai kuning cerah. Buah jeruk terdiri dari kulit luar (albedo), kulit bagian dalam (flavedo), ruas buah (fruit) terdiri dari gelembung gelembung kecil berisi cairan dan tertutup ruas (selaput dalam), warna orange, tekstur lembut dan halus, banyak mengandung air dan memiliki rasa manis hingga sedikit asam. Dalam satu buah, jumlah ruas buah berkisar 815. Daging buahnya dimakan dengan cara diambil sarinya (kadar airnya) atau dijadikan sari jeruk, sedangkan kulit dan bijinya biasanya dipisahkan. Di atas segalanya, bagaimanapun, kulit dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi terbaik (Erukainure et al., 2012).
ANTIOKSIDAN
Antioksidan merupakan senyawa yang memberikan electron dan reduktan. Senyawa ini memiliki berat molekul yang kecil, tetapi mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi, dengan cara mencegah terbentuknya radikal bebas. Antioksidan juga merupakan senyawa yang dapat menghambatnya reaksi oksidasi dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Akibatnya, kerusakan sel akan dihambat dengan antioksidan (Winarsi, 2011).
Antioksidan yaitu suatu senyawa yang konsentrasinya rendah secara signifikan dapat menghambat atau mencegah oksidasi substrat dalam reaksi rantai. Antioksidan merupakan suatu zat yang dapat menghambat dan menghentikan agar proses oksidasi berjalan lebih stabil. Anti oksidan dapat melindungi sel-sel dari kerusakan yang terdapat dari molekul yang tidak stabil yang dapat dikenal sebagai radikal bebas. Antioksidan dapat mendonorkan elektronnya pada molekul radikal bebas, sehingga dapat menstabilkan radikal bebas dan menghentikan reaksi rantai (Inggrid dan Santoso, 2014)
KULIT WAJAH
Kulit merupakan kulit terluar pada tubuh, yang menghubungkan daging serta organ-organ lainnya. Kulit juga sebagai pertahanan pertama pada tubuh dari adanya paparan lingkungan sekitar yang dapat melindungi tubuh dari virus dan bakteri (Widyastuti, 2013). Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan kulit sama halnya kita menjaga tubuh dari bakteri dan virus. Menjaga kesehatan dan kebersihan kulit adalah dengan cara merawat kulit. Yaitu dengan cara penggunaan masker wajah bertujuan untuk mencegah keriput dan mencegah kulit wajah merangsang sel tanduk (kulit mati). Masker wajah adalah kosmetika yang digunakan pada bagian akhir dari serangkaian perawatan wajah (Widyanti, 2014).
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan yaitu studi literatur dengan penelusuran jurnal dan karya tulis ilmiah dengan database Google Scholar, Sematic Scholar, dan Science Direct. Alat yang akan digunakan dalam penelitian adalah timbangan, blender, pisau, ayakan tepung, cawan/mangkok, baskom, gelas ukur, talenan, spatula, label, buku catatan, mesin pengering. Bahan yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu bubuk kulit jeruk manis. Langkah pertama yaitu kulit jeruk manis akan disortasi terlebih dahulu. Lalu kulit jeruk manis yang sudah disortasi dicuci kemudian ditiriskan.
Kemudian kulit jeruk manis dipotong dengan ukuran kecil. Kemudian dilakukan proses pengeringan menggunakan mesin pengering dengan suhu dan 60°C selama 2 jam atau dijemur dibawah terik sinar matahari selama tiga hari sesekali dibolak-balik agar keringnya merata. Selanjutnya kulit jeruk manis dihaluskan menggunakan blender dan hasilnya akan berwarna orange lebih tua. Lalu kulit jeruk manis dicampur dengan konsentrasi yang telah ditentukan. Setelah itu dilakukan pengeringaan kedua selama 1 jam dengan suhu 60°C. Kemudian dilakukan penghalusan kembali. Terakhir masker yang sudah halus dimasukkan dalam mangkok (Andarwulan, Nuri, dkk 2015).
PEMBAHASAN
Senyawa antioksidan dapat menghambat reaksi oksidasi dengan cara bereaksi dengan senyawa yang mengandung radikal bebas reaktif dengan membentuk radikal bebas tidak reaktif yang relatif stabil. Senyawa antioksidan sangat bermanfaat untuk berbagai bidang seperti dalam bidang pangan, industri tekstil, minyak bumi, bahan pewarna, dan lain‐lain. Senyawa antioksidan merupakan senyawa yang berperanan dalam menghambat proses autooksidasi dalam minyak atau lemak.
Antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan antara lain vitamin E, vitamin C, dan karotenoid. Kulit juga sebagai pertahanan pertama pada tubuh dari adanya paparan lingkungan sekitar yang dapat melindungi tubuh dari virus dan bakteri. Menjaga kesehatan dan kebersihan kulit adalah dengan cara merawat kulit, yaitu dengan penggunaan masker wajah. Pada penelitian kali ini menggunakan kulit jeruk sebagai dasar pembuatan masker karena mengandung vitamin C. sehingga kulit jeruk manis dapat dijadikan sebagai bahan dasar alternatif pembuatan masker wajah.
Antioksidan mempunyai fungsi untuk
memperlambat penuaan dini dan mencerahkan kulit, yaitu dengan adanya elektron hidrogen yang dapat menangkap radikal bebas (elektron tak berpasangan) dari sinar ultraviolet, metabolisme tubuh, dan faktor eksternal lainnya yang dapat merusak kulit. Mask adalah produk kosmetik yang menerapkan prinsip prinsip Occlusive Dressing Treatment (ODT) dalam ilmu dermatologi, yaitu teknologi penyerap kulit dengan membran pemasangan atau membran film untuk membentuk satu bagian dekat kulit untuk membantu penyerapan obat.
Pada orang dewasa, penggunaan masker harus dilakukan setidaknya setelah kondisi kulit masih bagus. Masker wajah membutuhkan semua jenis kulit, terutama wajah wajah berminyak. Penggunaan masker dapat meningkatkan penyerapan 5-50 kali bahan aktif dibandingkan dengan jenis kosmetik lainnya (Nadia, 2018).
KESIMPULAN :
Berdasarkan pernyataan di atas mengenai kulit jeruk manis (Citrus sinensis) sebagai alternatif bahan pembuatan masker wajah maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut :
1. Masker wajah dengan bahan dasar kulit jeruk dapat dibuat dengan cara mengeringkan kulit jeruk kemudian dibuat serbuk sampai halus.
2. Dalam kulit jeruk manis mengandung zat antioksidan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan alternatif masker wajah.
3. Kulit jeruk manis yang dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan masker wajah maka dapat meningkatkan nilai ekonomis dan mengurangi limbah kulit jeruk.
Penulis : Alisya Nabila A, Mira Octaviani M, Selvia Eka S, Sehrama Ahmad W dan Yuliani Dewi.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Andarwulan, Nuri, dkk 2015. Flavonoid Content and Antioxidant activity of vagatables, Yogyakarta.
2. Andhi Fahrurroji, Hafrizal Riza, 2020. Karakterisasi Ekstrak Etanol Buah Citrus amblycarpa (L), Citrus aurantifolia (S.) dan Citrus sinensis (O.). Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia. Vol.7 No. 2. P-ISSN: 2406-9388 E-ISSN: 2580-
8303.
3. Dari, AW., Narsa, AC., Zamruddin, NM. 2020. Aktivitas Kulit Jeruk dalam Bidang Farmasi. Journal homepage.
4. Erukainure, O. L., Ajiboye, J. A., Davis, F. F., Obabire, K., Aliyu, M. 2012. Effect of orange (citrus sinensis) peel oil on lipid peroxidation, catalase activity and hepatic biomarker levels in blood plasma of normo rats. Journal od biomedical and pharmaceutical research, 1 (1), Hal. 16-23.
5. Inggrid, H. M. dan Santoso, H. 2014. Ekstraksi Antioksidan dan Senyawa Aktif dari buah Kiwi (Actinidia deliciosa). Research Report-Engineering Science 2
Journal Unpar.
6. Milind, P. & Dev, C. 2012. Orange of Benefits. International Research Journal Pharmachy, Vol. 3, No. 7, Hal. 59-64.
7. Nirmala, A. 2015. Antioksidan Alternatif untuk Menangkal Bahaya Radikal Bebas pada Kulit. Journal of Islamic Science and Technology. 1 (1): 63 – 68.
8. Nisa, K. dan Erisa, S. 2016. Tomat sebagai Anti Penuaan Kulit. Medical Journal of Lampung University. 5 (3): 73 – 78.
9. Widyanti, Mayasari. 2014. Perawatan Kecantikan Kulit. PT. Pasific Estetika Internasional Kecantikan.
10. Widyastuti, Alida. 2013. Buah-buah Dahsyat Untuk Kulit Cantik dan Sehat. Yogyakarta: Flash Book.
11. Winarsi H. 2011. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas Kanisius: Yogyakarta. (wins).