PORTALJABAR, JAKARTA – Film A Quiet Place Part II sukses meraih keuntungan besar usai penayangan sukses di era pandemi. Film garapan sutradara John Krasinski ini lantas mendapatkan banyak pujian dari pecinta film di dunia.
Film sekuel ini banjir pujian karena mampu merepresentasikan soal ketulian. Bahkan film ini dibintangi aktris tunarungu Millicent Simmonds berperan sebagai karakter Regan yang tuli.
Namun di sisi lain film ini justru mendapat kritikan dari lembaga amal tunarungu National Deaf Children’s Society. Lembaga itu memberikan kritik karena tak semua bioskop menayangkan teks atau subtitle selama pemutaran film tersebut.
“Orang tuli berhak menikmati sensasi bioskop seperti halnya orang yang mendengar, tetapi mereka masih belum disediakan. Setengah dari bioskop tidak menyediakan tayangan subtitle dan mereka yang melakukannya tidak mau menawarkannya pada waktu yang tepat,” kata seorang perwakilan dari badan amal.
“Ini adalah kisah sedih namun akrab bagi jutaan orang tuli di seluruh Inggris, di mana subtitle sekarang menjadi cawan suci alih-alih sesuatu yang dapat mereka andalkan,” sambung perwakilan dari badan amal itu.
Kritikan tersebut langsung mendapat tanggapan dari juru bicara Cinema UK. Juru bicara tersebut mengatakan bahwa penurunan penayangan subtitle akibat dari pandemi.
“Kenyataannya adalah membangun kembali ke tempat kami berada di acara seperti itu dan tetap layak secara ekonomi akan membutuhkan waktu. Sebelum pandemi Covid melanda di awal 2020, rata-rata ada sekitar 1.500 pemutaran subtitle per minggu di seluruh negeri,” ungkap juru bicara Cinema UK.
Meski begitu penayangan film A Quiet Place Part II tetap sukses besar menjadi box office dengan pendapatan menembus US$100 juta di era pandemi Covid-19 yang belum tuntas.