BANDUNG, – Telkom Indonesia bersama Telkom University (Tel-U) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk ‘Sorgumology’ resmi meluncurkan inisiatif strategis di Kampung Sorgum, Desa Bojongmanggu, Kabupaten Bandung, pada Kamis (28/11).
Program ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan, mendukung keberlanjutan ekonomi lokal, serta menjadikan Kampung Sorgum sebagai destinasi wisata edukasi berbasis sorgum.
Inisiatif ini sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Selain itu, program ini menunjukkan komitmen Telkom Indonesia dalam mendukung inovasi lokal dan pembangunan berkelanjutan.
Acara peluncuran dihadiri langsung oleh Dr. Ir. Rina Pudji Astuti, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kerjasama Telkom University, serta Taufan Umbara, S.T., M.M.,
Ketua Pelaksana Program CSR Dr. Ir. Rina Pudji Astuti menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Telkom Indonesia kepada Tel-U dalam implementasi program CSR ini.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara akademisi dan dunia usaha untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia.
“Terima kasih kepada Telkom Indonesia yang telah memberi kepercayaan kepada Tel-U untuk berkolaborasi dalam mempercepat pencapaian SDGs, khususnya di bidang ketahanan pangan. Tel-U siap mengedukasi dan mendampingi daerah lain. Semoga Telkom Indonesia terus membersamai kami dalam melaksanakan program-program CSR yang berdampak positif,” tukasnya.
Ketua Pelaksana Program CSR, Taufan Umbara, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam menciptakan dampak berkelanjutan bagi ketahanan pangan nasional.
“Program ini adalah wujud komitmen Telkom Group untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia. Dengan melibatkan Tel-U, kami yakin Kampung Sorgum dapat terus berkembang dan membantu ketahanan pangan Indonesia. Mari bersama-sama kita dukung program ini melalui budidaya sorgum,” ujarnya.
Saat ini, Indonesia masih bergantung pada padi sebagai sumber pangan utama, padahal sorgum memiliki potensi besar sebagai alternatif yang sehat, ramah lingkungan, dan bernutrisi tinggi.
Program ‘Sorgumology’ diharapkan dapat menjadi motivasi dalam menciptakan ekosistem pangan yang berkelanjutan dan mendukung target ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Acara ini turut dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti penandatanganan dokumen kerja sama, peresmian simbolis melalui pemasangan pylon sign Kampung Sorgum, dan paparan program CSR.
Salah satu momen berkesan adalah tur edukasi yang mencakup penanaman simbolis bibit sorgum, kelas memasak, dan pameran produk berbasis sorgum.
Kampung Sorgum, sebagai pionir pengembangan sorgum di Desa Bojongmanggu, telah menjadi contoh keberhasilan dalam mengintegrasikan inovasi pangan lokal dengan pemberdayaan masyarakat.
Produk-produk berbasis sorgum yang dihasilkan tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat branding Kampung Sorgum sebagai destinasi wisata edukasi.
Program ‘Sorgumology’ merupakan langkah nyata dalam memperkuat kolaborasi antara perusahaan, akademisi, dan masyarakat.
Dengan fokus pada ketahanan pangan dan pemberdayaan lokal, program ini diharapkan membuka jejaring kemitraan yang lebih luas dengan pelaku usaha, akademisi, dan pemerintah, sekaligus menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. (*)