PORTALJABAR – Selandia Baru kembali mengumumkan penundaan gelembung perjalanan (travel bubble) bebas karantina dengan Australia, Sabtu (26/6/2021).
Adapun penundaan tersebut akan berakhir pada hari Selasa (29/6/2021).
Melansir dari AFP, keputusan untuk menunda travel bubble itu berdasarkan adanya lonjakan kasus Covid-19 di Australia.
Warga di Sydney tengah menjalani masa lockdown selama dua minggu hingga 9 Juli 2021 guna mengantisipasi virus corona varian Delta. Lebih dari 80 kasus dilaporkan di Sydney dan sejumlah kasus di komunitas di Victoria dan Queensland.
“Mengingat tingkat penularan tinggi dari apa yang terlihat sebagai varian Delta, serta fakta bahwa banyak klaster komunitas (di Australia), merupakan tindakan yang benar (bagi kami) untuk mencegah Covid-19 dari Selandia Baru,” kata Menteri Penanggulangan Covid-19 New Zealand, Chris Hipkins.
Hipkins menambahkan, pihaknya paham akan dampak dari penundaan travel bubble tersebut dan tetap berkomitmen untuk menjalani perjalanan bebas karantina dengan Australia.
Penangguhan itu memberi kesempatan bagi pihaknya untuk membuat travel bubble lebih aman, termasuk tes sebelum keberangkatan untuk seluruh penerbangan dari kedua negara.
New South Wales tidak termasuk travel bubble
Tidak hanya itu, Selandia Baru dikabarkan akan tidak mengikutsertakan New South Wales di Australia dari travel bubble bebas karantina tersebut saat beroperasi kembali nanti.
Mengutip dari The Guardian, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardem mengatakan, ia mengantisipasi kembalinya travel bubble dalam waktu dekat ini, kecuali untuk New South Wales yang memiliki angka kasus tertinggi.
Sebelumnya awak media memberitakan, Selandia Baru dan Australia telah membuka gelembung perjalanan bebasa karantina pada 19 April 2021.
Namun, gelembung perjalanan tersebut terpaksa ditangguhkan pada 23 April 2021 setelah kasus Covid-19 merebak di Negeri Kanguru itu.