PORTALJABAR – Kadis Pertanian dan ketahanan pangan Karawang bersama leading sektor lainnya turun ke pematang sawah dalam mewujudkan kemandirian pangan dan program budidaya padi semi organik berkelanjutan tahun 2024 -2029 yang di gelar di dusun solokan desa solokan kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang. Selasa (19/11).
Acara dihadiri secara langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang Drs. Rochman M. Si. Danrem 063/SGJ.Dansektor 19 citarum harum, Pj Bupati Karawang, Kapolres Karawang, Ketua DPRD Karawang, Kejari Karawang, kepala pengadilan Negeri karawang, Dandim 0604 Karawang, Dandim 0605 Kabupaten Subang, Dandim 0614 Kabupaten Cirebon, Kepala Desa Se-Kecamatan Pakisjaya beserta undangan lainnya.
Diketahui, Program budidaya padi semi organik/semi organik sebagai salah satu alternatif sistem pertanian yang berkelanjutan merupakan salah satu solusi dari sistem usaha tani padi intensif (non organik) yang telah mengalami penurunan produktivitas, insentif terhadap petani serta berdampak negatif terhadap lingkungan untuk menuju kepada usaha tani organik murni diperlukan masa transisi atau konversi atau bisa disebut usaha tani semi organik.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian dan ketahanan pangan Kabupaten karawang Drs. Rochman M. Si menyampaikan, budidaya padi semi organik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha tani padi dimana petani selain menggunakan pupuk organik juga masih menggunakan pupuk kimia dengan dosis yang lebih rendah dan tanpa pestisida kimia. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengkaji keberlanjutan (sustainability) sistem usaha tani padi semi organik dibandingkan dengan padi non organik pada lahan sawah di Kabupaten karawang.
“Kami berharap, penanaman padi dengan pola semi-organik dapat terus dikembangkan oleh petani di dusun solokan desa solokan kecamatan Pakisjaya karawang dan secara bertahap diikuti oleh seluruh petani di wilayah kabupaten karawang,” ucapnya.
Menurutnya, dengan demikian kabupaten karawang sebagai daerah swasembada pangan lumbung padi dapat dipertahankan di masa-masa mendatang, sekaligus inflasi yang ditimbulkan oleh beras dapat ditekan secara berkesinambungan, Ucapnya
Lebih lanjut Rohman menjelaskan, secara lebih rinci yakni :
1. Melihat sikap dan perilaku petani dalam berusaha tani yang mengarah kepada usaha tani yang berkelanjutan (aspek sosial).
2. Melihat kualitas lingkungan (menurut penilaian petani); melihat korelasi antara usaha tani semi organik dengan kualitas lingkungan dan mengestimasi pengaruh usaha tani semi organik terhadap produktivitas padi (aspek biofisik).
3. Menganalisis biaya dan manfaat secara finansial dan ekonomi yang memperhitungkan faktor lingkungan (aspek ekonomi). (Wins)