PORTALJABAR – Transfermarkt kerap menjadi rujukan harga seorang sepak bola. Harga yang dimaksud bukan nilai kontraknya, melainkan market value atau nilai pasar seorang pemain di lantai bursa. Di Timnas Indonesia, siapa yang paling termahal? Jawabannya adalah Asnawi Mangkualam.
Nilai pasar Asnawi melejit setelah bergabung dengan klub kasta kedua Korea Selatan, Ansan Greeners. Transfermarkt kini menghargai pemain berusia 21 tahun itu sebesar 350 ribu euro atau setara dengan Rp6 miliar.
Dengan usia yang masih muda dan performa konsisten bersama Ansan Greeners, nilai pasar Asnawi masih berpeluang meningkat di masa depan.
“Market value adalah adalah nilai atau harga yang layak untuk pemain berdasarkan banyak faktor,” kata Area Manager Transfermarkt Indonesia, Rimohardi widodo.
Setelah Asnawi, Evan Dimas menjadi pemain Timnas Indonesia kedua termahal dengan market value 325 ribu euro (Rp5,6 miliar), disusul oleh Osvaldo Haay dengan taksiran nilai yang sama.
Evan Dimas masih dianggap sebagai gelandang tengah terbaik di Indonesia saat ini. Meski banyak pihak yang menyayangkan dirinya tidak berkarier di luar negeri, kualitas pemain berusia 26 tahun itu tetap diakui di dalam negeri.
Angka Rp5,6 miliar kemungkinan agak berlebihan untuk Osvaldo Haay, namun winger dari Persija Jakarta itu masih berpotensi untuk mencapai prakiraan tersebut.
Osvaldo Haay, 23 tahun, punya insting mencetak gol yang cukup tinggi. Mantan pemain Persipura Jayapura itu mampu membukukan 20 gol dari 58 penampilannya bersama Persija dan Persebaya dalam tiga musim terakhir.
“Apakah harganya tepat? Bisa iya, bisa tidak. Kami punya contoh beberapa klub yang menggunakan harga pasar kami sebelum transfer pemain, yaitu Sporting Lisbon dan Fenerbahce. Dan rata-rata transfer pemain di Eropa nilainya mendekati market value dari kami,” imbuh Rimohardi, soal taksiran nilai pasar pemain Indonesia di Transfermarkt.
Pemain Mahal Lainnya
Adam Alis, Nadeo Argawinata, dan Rizky Ridho menjadi pemain ketiga Timnas Indonesia dengan market value termahal versi Transfermarkt.
Ketiganya dihargai sebesar 275 ribu euro atau setara dengan Rp4,7 miliar.
Seiring kedatangan Shin Tae-yong, Adam Alis kembali ke Timnas Indonesia. Sebelumnya, gelandang Bhayangkara Solo FC itu kehilangan tempatnya di Skuad Garuda era Simon McMenemy.
Shin Tae-yong tidak ragu memuji Adam Alis yang dianggapnya bermain fantastis dalam dua partai uji coba Timnas Indonesia melawan Persikabo 1973 dan Bali United pada Maret 2021.
“Saya sangat puas dengan performa Adam Alis dalam dua pertandingan uji coba Timnas Indonesia,” kata Shin Tae-yong.
Adapun Nadeo, punya kapasitas untuk menjadi kiper hebat Timnas Indonesia. Penjaga gawang Bali United itu didukung postur yang ideal dan pengalamannya bermain di level junior.
Namun, Nadeo tampil kurang apik ketika Timnas Indonesia bertanding di tiga partai Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia pada Juni 2021.
Sementara Rizky Ridho, adalah bek masa depan Timnas Indonesia. Di usia yang baru menginjak 19 tahun, pemain Persebaya Surabaya itu mulai dipercaya Shin Tae-yong sebagai pilar utama.
Belakangan, Rizky Ridho dirumorkan diminati oleh klub dari Korea Selatan meski dibantahnya. “Saya tidak tahu. Itu tiba-tiba media ada memberitakan seperti itu. Sampai saat ini belum ada apa-apa dan komunikasi apapun. Tetapi saya berharap semoga ada tawaran sesungguhnya. Saya cuma bisa mengamini,” ujar Rizky Ridho.
Kurang Akurat
Nilai pasar dari Transfermarkt tidak melulu akurat. Contohnya market value dari tiga pemain Timnas Indonesia yang berkarier di luar negeri yaitu Egy Maulana Vikri, Syahrian Abimanyu, dan Witan Sulaeman.
Transfermarkt masing-masing menghargai ketiganya sebesar 150 ribu euro (Rp2,6 miliar) untuk dua nama pertama dan 50 ribu euro (Rp869 juta) untuk nama terakhir.
Ketiganya dinilai sangat rendah ketimbang pemain-pemain Timnas Indonesia yang lain. Padahal, Egy, Abimanyu, dan Witan punya karier dan nama besar yang jauh lebih baik.
Market Value Skuad Timnas Indonesia Versi Transfermarkt
23. Syahrian Abimanyu (150 ribu euro)
24. Adi Satryo (150 ribu euro)