• Home
  • Jawa Barat
  • Religi
  • Parlementaria
  • Karawang
  • Politik
  • Peristiwa
  • Artikel
  • Ragam
  • Nasional
  • Pemerintah
Portal Jabar - Gerbang Informasi Jawa Barat
  • Home
  • Jawa Barat
  • Religi
  • Parlementaria
  • Karawang
  • Politik
  • Peristiwa
  • Artikel
  • Ragam
  • Nasional
  • Pemerintah
No Result
View All Result
  • Home
  • Jawa Barat
  • Religi
  • Parlementaria
  • Karawang
  • Politik
  • Peristiwa
  • Artikel
  • Ragam
  • Nasional
  • Pemerintah
No Result
View All Result
Portal Jabar - Gerbang Informasi Jawa Barat
No Result
View All Result
Home Artikel

Mengapresiasi Keberanian Aura Cinta, Gen Z Yang Berani Mengkritisi Kebijakan Gubernur Jabar

Bunga by Bunga
April 28, 2025
in Artikel, Opini
0
Mengapresiasi Keberanian Aura Cinta, Gen Z Yang Berani Mengkritisi Kebijakan Gubernur Jabar
0
SHARES
27
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

BANDUNG,- Baru-baru ini, dunia maya dihebohkan dengan sebuah video viral yang memperlihatkan seorang siswi mengomentari kebijakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi.

Apa pun posisi kita — apakah setuju atau tidak dengan komentar sang siswi — satu hal yang jelas: keberaniannya patut diapresiasi.

Di tengah budaya hierarkis yang masih kuat, terlebih di dunia pendidikan dan pemerintahan kita, suara kritis dari kalangan muda semestinya menjadi sinyal positif, bukan malah dimatikan.

Yang lebih penting, kita perlu menegaskan bahwa menyampaikan kritik adalah hak yang dilindungi oleh Undang-Undang.

Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 secara tegas menyatakan bahwa setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Dalam negara demokrasi, kritik bukanlah ancaman — ia adalah pilar penting untuk menjaga akuntabilitas kekuasaan.

Belenggu penjajahan itu di mulai dari pembungkaman bicara di depan penguasa.

Dengan keberanian berbicara di depan penguasa berarti telah memutus belenggu penjajahan.

Ini adalah fenomena yang luar biasa dimana hari ini hampir seluruh masyarakat Jawa Barat terhipnotis dengan konten-konten KDM tapi masih ada Gen Z yang memberikan kritik objektifnya untuk Gubernur Jawa Barat.

Stop Normalisasi ” Deuk Bener Deuk Salah Pokona Bapak Aing, da bapak aing mah kaciri gawena jeung sok babagi duit ka rakyat” ini adalah kesalahan kita sebagai civil society sebagai masyarakat.

Hari ini kita sudah tersihir dengan konten-konten seolah tidak ada ruang lagi untuk mengkritisi kebijakan Gubernur Jabar.

Padahal banyak sekali polemik yang terjadi hari ini akibat dari Gubernur jabar merasa mempunyai backing netizen yang sudah tersihir oleh pencitraan kontennya sehingga Gubernur jabar merasa Super Power tidak mengindahkan Kritik Publik dan asas Musyawarah sehingga pada akhirnya memberi keputusan sepihak tanpa menimbang Resikonya.

Namun, yang justru terjadi, reaksi Kang Dedi atas kritik tersebut memperlihatkan sikap yang patut dipertanyakan.

Alih-alih merespons dengan sikap terbuka dan dewasa, tindakan beliau terlihat seperti abuse of power — menggunakan kekuasaan untuk menekan, bukan membina.

Banyak keputusan dan langkah yang Kang Dedi ambil seolah dilakukan secara sepihak, tanpa ruang bagi penyeimbang atau kritik yang sehat. Ini tentu berbahaya dalam praktik demokrasi kita, bahkan di tingkat daerah.

Kebijakan yang baik lahir dari dialog, bukan dari monolog.

Seorang pemimpin, betapapun populernya, tetap perlu diingatkan bahwa kritik adalah vitamin bagi kepemimpinan.

Apalagi, jika segala urusan hanya berpusat pada satu figur tanpa mekanisme check and balance, maka yang terjadi bukan lagi kepemimpinan rakyat, melainkan kekuasaan pribadi.

Dalam situasi ini, Gerakan Mahasiswa Pasundan (GEMA PASUNDAN) menyatakan sikap siap mendampingi dan membersamai siswi tersebut.

Ini adalah bentuk solidaritas dan tanggung jawab moral, untuk memastikan bahwa generasi muda yang berani bersuara tidak berjalan sendirian, dan tidak dibungkam oleh kekuasaan.

Kasus siswi ini adalah momentum. Ia mengingatkan kita bahwa ruang partisipasi publik, termasuk dari generasi muda, harus terus dibuka seluas-luasnya.

Kita harus berani melindungi keberanian seperti ini.

Sebab tanpa kritik, kekuasaan akan semakin liar; dan tanpa keberanian seperti yang ditunjukkan siswi ini, masa depan demokrasi kita akan semakin suram.

Bukan soal siapa yang benar atau salah. Ini tentang bagaimana kekuasaan seharusnya dijalankan: bukan untuk membungkam, tapi untuk mendengarkan. (*)

Penulis:

Rajo Galan

Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pasundan (GEMA Pasundan)

Tags: Gema Pasundan
Previous Post

Anggota DPRD Ineu Purwadewi Sundari Berharap Alumni GMNI Berkontribusi Dalam Pembangunan Bangsa

Next Post

Dikritisi Ono Surono Soal Hibah Pesantren, KDM Akhirnya ‘Nyerah’

Bunga

Bunga

Next Post
Dikritisi Ono Surono Soal Hibah Pesantren, KDM Akhirnya ‘Nyerah’

Dikritisi Ono Surono Soal Hibah Pesantren, KDM Akhirnya 'Nyerah'

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Biodata dan Agama Wanda Hara, Fashion Stylish Artis Tanah Air dari Nagita Slavina hingga Chelsea Islan

Biodata dan Agama Wanda Hara, Fashion Stylish Artis Tanah Air dari Nagita Slavina hingga Chelsea Islan

Juli 10, 2021
Tenggak Miras, Tiga Warga Desa Telukbango Kecamatan Batujaya Meninggal Dunia Dan Satu Orang Kritis

Tenggak Miras, Tiga Warga Desa Telukbango Kecamatan Batujaya Meninggal Dunia Dan Satu Orang Kritis

September 27, 2021
5 Game Slot Penghasil Saldo Dana Tercepat, Dijamin WD!

Rekomendasi 5 Game Slot Penghasil Saldo Dana Tercepat, Dijamin WD!

Juni 20, 2023
Higgs Domino RP versi lama v1.54

Higgs Domino RP versi lama v1.54 Tetap Diminati oleh Para Penggemar.

Juni 12, 2023
Abdy Yuhana Komitmen Dorong Industri Kreatif Rakyat

Abdy Yuhana Komitmen Dorong Industri Kreatif Rakyat

2
Konflik Papua Tak Kunjung Usai, TB Hasanuddin: Panglima TNI Berikutnya Harus Paham Operasi Teritorial

TB Hasanuddin Soroti Pengerahan BIN Untuk Program Vaksinasi

1
Idul Adha Momentum Bangun Peduli sesama, Jaswita Jabar Berbagi dengan Masyarakat Sekitar

Idul Adha Momentum Bangun Peduli sesama, Jaswita Jabar Berbagi dengan Masyarakat Sekitar

1
Abdy Yuhana Mendengar dan Berbagi Bersama Masyarakat

Abdy Yuhana Mendengar dan Berbagi Bersama Masyarakat

1
Fraksi Nasdem Tia Fitriani Minta KDM Dipanggil ke DPRD Jabar

Fraksi Nasdem Tia Fitriani Minta KDM Dipanggil ke DPRD Jabar

Mei 17, 2025
Dituding Lakukan Penyalahgunaan Jabatan, Sekda DKI Jakarta Dilaporkan ke KPK   

Dituding Lakukan Penyalahgunaan Jabatan, Sekda DKI Jakarta Dilaporkan ke KPK  

Mei 15, 2025
Libur Panjang Waisak 168 Ribu Pelanggan Gunakan Kereta Api 

Libur Panjang Waisak 168 Ribu Pelanggan Gunakan Kereta Api 

Mei 14, 2025

Mei 14, 2025

Recent News

Fraksi Nasdem Tia Fitriani Minta KDM Dipanggil ke DPRD Jabar

Fraksi Nasdem Tia Fitriani Minta KDM Dipanggil ke DPRD Jabar

Mei 17, 2025
Dituding Lakukan Penyalahgunaan Jabatan, Sekda DKI Jakarta Dilaporkan ke KPK   

Dituding Lakukan Penyalahgunaan Jabatan, Sekda DKI Jakarta Dilaporkan ke KPK  

Mei 15, 2025
Libur Panjang Waisak 168 Ribu Pelanggan Gunakan Kereta Api 

Libur Panjang Waisak 168 Ribu Pelanggan Gunakan Kereta Api 

Mei 14, 2025

Mei 14, 2025
Portal Jabar

Kami adalah sumber informasi terkini, inspirasi, dan interaksi. Kami berkomitmen untuk menyajikan konten berkualitas tinggi yang mengedukasi dan menginspirasi.

Follow Us

Recent News

Fraksi Nasdem Tia Fitriani Minta KDM Dipanggil ke DPRD Jabar

Fraksi Nasdem Tia Fitriani Minta KDM Dipanggil ke DPRD Jabar

Mei 17, 2025
Dituding Lakukan Penyalahgunaan Jabatan, Sekda DKI Jakarta Dilaporkan ke KPK   

Dituding Lakukan Penyalahgunaan Jabatan, Sekda DKI Jakarta Dilaporkan ke KPK  

Mei 15, 2025
  • Home
  • Jawa Barat
  • Religi
  • Parlementaria
  • Karawang
  • Politik
  • Peristiwa
  • Artikel
  • Ragam
  • Nasional
  • Pemerintah

© 2024 Portal Jabar - PT Portal Wijaya Kusumah.

No Result
View All Result
  • Home
  • Jawa Barat
  • Religi
  • Parlementaria
  • Karawang
  • Politik
  • Peristiwa
  • Artikel
  • Ragam
  • Nasional
  • Pemerintah

© 2024 Portal Jabar - PT Portal Wijaya Kusumah.